Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarik Investasi, Gibran Ingin Turunkan Angka ICOR Indonesia

Kompas.com - 22/12/2023, 20:18 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka ingin menurunkan nilai indeks Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Indonesia.

ICOR adalah rasio yang menunjukkan besarnya penambahan investasi untuk menghasilkan tambahan unit output.

"PR (Pekerjaan Rumah) kita ke depan adalah penurunan ICOR kita ke angka 4-5 persen," kata Gibran saat debat Cawapres 2024 di Jakarta, Jumat (22/12/2023).

Baca juga: Gibran: Untuk Menuju Indonesia Emas, Butuh Generasi Emas

Wali Kota Solo itu menambahkan, dengan menurunnya nilai ICOR, nilai investasi yang masuk ke Indonesia diharapkan akan tumbuh.

"Akan menumbuhkan trust juga dari para calon investor," imbuh dia.

Selain itu, Gibran juga ingin akses logistik dapat terkoneksi. Dengan begitu, biaya distribusi dapat menurun.

Khusus untuk UMKM, Indonesia harus memperbanyak inkubasi agar pelaku UMKM bisa naik kelas.

"Kita dampingi dari A sampai Z, kita dampingin dari packaging, dari marketing owner-nya, setelah selesai kita dampingi lagi permodalannya, setelah selesai kita dampingi lagi untuk bisa mendapatkan offtaker," tutup dia.

Baca juga: Tak Hanya Tambang, Gibran Bakal Lanjutkan Hilirisasi Pertanian hingga Digital

Sebagai informasi, Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eko Listiyanto menyebut, investasi yang ditunjukkan dengan Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Indonesia masih mahal.

Biaya logistik dan birokrasi juga termasuk dalam indikator yang menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Termasuk birokrasinya yang juga belum bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme," imbuh dia.

Baca juga: Gibran: Suatu Saat Nanti Indonesia Bisa Jadi Raja Energi Hijau Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com