Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut KAI: Sekarang LRT Jabodebek Lebih "Smooth" dan Presisi

Kompas.com - 28/12/2023, 14:00 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Didiek Hartantyo mengatakan, pihaknya sudah mengatasi kendala teknis terkait roda kereta LRT Jabodebek yang cepat aus. Adapun KAI adalah operator LRT Jabodebek.

Ia mengatakan roda kereta LRT akan terus dievaluasi lantaran hanya ada 5 rangkaian kereta (trainset) yang dilakukan pelumasan. Selain itu, KAI juga melakukan penggilingan terhadap lintasan rel untuk memelihara jalur kereta.

"Relnya kita grinding (penggilingan) halus, kemudian kita berikan serbuk untuk pelumas sehingga sekarang itu meski lengkung kecil, gerusannya terjaga. Ini kita evaluasi terus karena siklusnya ini yang masuk pembubutan hanya 5 trainset," kata Didiek usai acara peresmian PLTS di Balai Yasa Manggarai, Jakarta, Kamis (28/12/2023).

Baca juga: LRT Jabodebek Layani 119.883 Penumpang Sepanjang Libur Natal 23-26 Desember

Didiek mengatakan, hasil evaluasi LRT Jabodebek tersebut dapat dirasakan langsung oleh penumpang. Saat ini, kata dia, pergerakan LRT ketika berhenti lebih halus dan buka tutup pintu lebih efektif.

Karenanya, ia mendorong masyarakat untuk terus menggunakan LRT Jabodebek.

"Masyarakat saya harapkan gunakan LRT. Silakan dicoba, kalau berhenti itu smooth sekali, ketetapan dengan pintunya juga presisi. Ini lah AI ya, dengan GoA3 ini LRT akan makin baik dan handal, maka para pelanggan silakan dicoba," ujarnya.

Baca juga: Kaleidoskop 2023: Geliat Kereta Api di Indonesia, LRT Jabodebek hingga Kereta Cepat

Lebih lanjut, Didiek mengatakan, saat ini rangkaian kereta LRT Jabodebek yang beroperasi menjadi 16 rangkaian dan tercatat 37.000 penumpang yang melakukan perjalanan per hari.

"Saya sebagai operator bekerja sama dengan Kemenhub untuk bangun keandalan ini dulu," ucap dia.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkap penyebab roda LRT Jabodebek cepat aus. Kendala teknis ini mengakibatkan 18 rangkaian kereta (trainset) harus dilakukan perawatan.

Baca juga: Viral di Medsos LRT Jabodebek Berasap, Manajemen: Bukan Kebakaran

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal mengatakan, berdasarkan hasil inspeksi di lapangan ditemukan pengikisan pada ruas-ruas jalur LRT Jabodebek tertentu.

Hal inilah yang dinilai menjadi penyebab roda LRT Jabodebek cepat aus padahal baru dioperasikan secara komersial 28 Agustus lalu.

"Berdasarkan temuan inspektur kami di lapangan, ditemukan pengikisan (aus) pada ruas-ruas jalur tertentu. Kami tengah melakukan pemeriksaan roda dan kondisi rel untuk mengatasi hal tersebut," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (1/11/2023).

Baca juga: KAI Belum Berencana Tambah Armada LRT Jabodebek

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com