Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KAI Belum Berencana Tambah Armada LRT Jabodebek

Kompas.com - 21/12/2023, 22:00 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

LRT Jabodebek.Dok. KAI LRT Jabodebek.
JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI masih belum berencana menambah jumlah rangkaian kereta atau trainset LRT Jabodebek yang dioperasikan.

Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo mengatakan, hal ini lantaran okupansi LRT Jabodebek yang saat ini mengoperasikan 16 trainset masih belum sesuai target.

Dia bilang, penambahan trainset akan dilakukan jika jumlah penumpang LRT Jabodebek mencapai rata-rata 47.000 hingga 60.000 penumpang per hari. Sementara saat ini jumlah penumpang LRT Jabodebek baru sebanyak 35.000 hingga 37.000 penumpang per hari.

Baca juga: LRT Jabodebek Tambah Jadwal Perjalanan Selama Libur Nataru, Cek di Sini

"Saya minta pada waktu kita operasikan 16 trainset dulu, rata-rata penumpang itu sudah 47.000 sehari, kalau weekend (akhir pekan) bisa 60.000," ujarnya saat ditemui di Stasiun Gambir, Jakarta, Kamis (21/12/2023).

Oleh karenanya, saat ini PT KAI fokus untuk mengembalikan keandalan (reliability) dan konsistensi operasional LRT Jabodebek yang saat ini sudah kembali normal.

Beberapa waktu lalu, rangkaian LRT Jabodebek mengalami roda aus sehingga membuat operasionalnya menjadi terkendala. Hal ini membuat jumlah penumpang LRT Jabodebek jadi berkurang.

Baca juga: Antisipasi Lonjakan Penumpang Saat Nataru, LRT Jabodebek Tambah Perjalanan dan Jam Operasional

"Sementara 16 trainset kita operasikan. Dan itu sementara tetap sampai nanti reliability-nya itu benar-benar terjaga," ucapnya.

Dia mengungkapkan, saat ini operasional LRT jabodebek sudah kembali normal. Ketika jam sibuk (peka hour), jarak kedatangan antar kereta (headway) sudah 15 menit dari Harjamukti dan Jatimulya serta 7,5 menit dari Cawang ke Dukuh Atas.

"Nah ini nanti kita lihat apakah itu bisa kita tingkatkan lagi," kata Didiek.

Menurutnya, keandalan dan konsistensi operasional ini sangat penting dijaga agar para penumpang yang dulu sempat meninggalkan LRT Jabodebek akibat masalah roda aus, dapat kembali menggunakan kereta api ringan ini.

Baca juga: Subsidi Tarif LRT Jabodebek 2023 Hampir Rp 120 Miliar

"Harapan saya itu dengan semakin konsisten layanan ini maka penumpang-penumpang yang dulu biasa menggunakan bisa kembali lagi," ucapnya.

Bahkan KAI tengah melobi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) agar dapat menerapkan diskon tarif LRT Jabodebek saat periode Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru).

Dia menilai pemberian diskon tarif diperlukan untuk mendongkrak jumlah penumpang LRT Jabodebek, khususnya selama libur Nataru ini.

Baca juga: Roda LRT Jabodebek Cepat Aus, Kemenhub: Sekarang Lebih Baik

"Niat saya untuk memberikan liburan ini bisa kita turunkan (tarif LRT Jabodebek) nanti, besarannya berapa masih kita koordinasikan," tuturnya.

Namun untuk memberikan diskon tarif LRT Jabodebek di masa Nataru ini, KAI perlu berkoordinasi dengan Kemenhub selaku regulator.

Pasalnya, pada tarif LRT Jabodebek terdapat subsidi public service obligation (PSO) dari Kemenhub sehingga pemberian diskon harus disesuaikan dengan ketersediaan PSO.

Baca juga: Kini Ada 12 Trainset, Simak Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mulai 21 November 2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wamen BUMN Ungkap Ada Wacana Kementerian Perumahan

Wamen BUMN Ungkap Ada Wacana Kementerian Perumahan

Whats New
Pemerintah Kaji Skema KPR Subsidi Buat Pekerja Gaji Rp 8 Juta-Rp 15 Juta

Pemerintah Kaji Skema KPR Subsidi Buat Pekerja Gaji Rp 8 Juta-Rp 15 Juta

Whats New
Emiten Prajogo Pangestu BREN Targetkan Capex Rp 2,5 Triliun Tahun Ini

Emiten Prajogo Pangestu BREN Targetkan Capex Rp 2,5 Triliun Tahun Ini

Whats New
KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Pelaku Penyelundupan Manusia di Perairan Teluk Kupang

KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Pelaku Penyelundupan Manusia di Perairan Teluk Kupang

Whats New
Pengeluaran Masyarakat untuk Bayar Utang Kembali Meningkat

Pengeluaran Masyarakat untuk Bayar Utang Kembali Meningkat

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah

IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah

Whats New
Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Whats New
Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Whats New
Simak 10 Jenis Pekerjaan 'Work From Anywhere' Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Simak 10 Jenis Pekerjaan "Work From Anywhere" Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Work Smart
Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Work Smart
Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Whats New
Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Whats New
Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Whats New
Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com