Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nilai Transaksi Harian Bursa Turun 26,8 Persen, Bos BEI Beberkan Penyebabnya

Kompas.com - 29/12/2023, 17:30 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) saham nasional pada tahun ini mengalami penurunan. Penurunan ini dipicu oleh sejumlah sentimen.

Direktur Utama BEI Iman Rachman memaparkan, RNTH tahun ini sampai dengan 28 Desember 2023 sebesar Rp 10,75 triliun. Nilai ini turun sekitar 26,8 persen dari RNTH sepanjang tahun lalu sebesar Rp 14,70 triliun.

"Kalau kita bicara (RNTH) dibandingkan 2021-2022, memang ada penurunan kita bisa lihat," kata dia, dalam konferensi pers, di Jakarta, Jumat (29/12/2023).

Baca juga: Bos BEI Beberkan Dampak Pemilu ke Pasar Saham Indonesia

Iman menjelaskan, penurunan itu utamanya dipicu oleh kondisi ekonomi global yang tidak menentu. Dengan demikian, investor memiliki opsi untuk menempatkan dananya di instrumen yang lebih "aman" seperti obligasi.

"Ini jadi challenge termasuk dalam negeri, adanya ORI (Obligasi Ritel Indonesia) dan sebagainya membuat investor terutama investor ritel beralih," tutur Iman.

Selain itu, penurunan RNTH juga dipicu oleh adanya normalisasi transaksi investor ritel. Iman bilang, pada periode pandemi Covid-19, transaksi investor mengalami peningkatan signifikan

Baca juga: Apa Itu ‘Reli Sinterklas’ di Pasar Saham, Seperti Apa Dampaknya, dan Kapan Terjadinya?

"Namun kalau kita lihat sebelum pandemi, apa yang dicapai tahun ini meningkat," ujarnya.

"Karena kalau kita lihat ketika pandemi mulai tahun 2019 dan 2020 itu rata-rata transaksi harian kita di Rp 9 triliun, dan hari ini sekitar Rp 10,75 triliun," sambung Iman.

BEI menargetkan, pada tahun depan RNTH dapat kembali meningkat. Otoritas bursa itu memasang target RNTH mencapai Rp 12,25 triliun.

"Target 2024 RNTH kita adalah Rp 12,25 triliun. Sementara kalau kita lihat RKAP revisi kita Rp 10,75 triliun itu sama dengan RNTH per kemarin," ucap Iman.

Baca juga: Mau Investasi di 2024, Baiknya Pilih Saham atau Obligasi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Whats New
Telat Bayar Tagihan Listrik Bisa Kena Denda, Berapa Biayanya?

Telat Bayar Tagihan Listrik Bisa Kena Denda, Berapa Biayanya?

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 20 Mei 2024, Harga Cabai Merah Keriting Turun

Harga Bahan Pokok Senin 20 Mei 2024, Harga Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Simak, Ini Cara Cek Lolos Tidaknya Seleksi Prakerja 2024

Simak, Ini Cara Cek Lolos Tidaknya Seleksi Prakerja 2024

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Senin 20 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Senin 20 Mei 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com