Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Emiten Alat Berat HEXA Terapkan Keberlanjutan dalam Bisnis

Kompas.com - 31/12/2023, 18:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Emiten penyedia produk dan layanan alat berat PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) terus merumuskan dan mengimplementasikan strategi bisnis yang sejalan dengan prinsip bisnis keberlanjutan (sustainability).

Sebagai salah satu penyedia alat berat seperti ekskavator, wheel loader, dump truck dan lainnya, perseroan berupaya untuk mengedepankan prinsip bertanggung jawab dan memperhatikan kepentingan para pemangku kepentingan.

“Hexindo berkomitmen untuk berkontribusi pada keberlangsungan masa depan melalui strategi keberlanjutan dengan menyelaraskan target finansial serta operasional," kata Business Development Director HEXA Nobuyasu Hagiwara dalam keterangan tertulis, Minggu (31/12/2023).

Baca juga: Produksi Alat Berat Nasional Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah

Ilustrasi alat berat di fasilitas pertambangan.SHUTTERSTOCK/MR. TEMPTER Ilustrasi alat berat di fasilitas pertambangan.

Menurut Hagiwara, perseroan berupaya terus memperluas kontribusi keberlanjutan bagi para pemangku kepentingan, termasuk komunitas dan lingkungan sekitar dengan mendayagunakan seluruh sumber daya yang dimiliki.

HEXA melaporkan CAGR (Compund Annual Growth Rate) atau Laju Pertumbuhan Majemuk Tahunan aset, penghasilan neto dan laba bersih sekitar 8 persen per tahun dalam kurun 5 tahun terakhir.

Pertumbuhan tersebut didukung oleh implementasi inisiatif keberlanjutan perusahaan untuk berkontribusi sebanyak mungkin bagi lingkungan, masyarakat dan ekonomi demi masa depan yang lebih baik.

Sebagai perusahaan publik, HEXA mengedepankan budaya dan perilaku berkelanjutan dalam setiap proses bisnis yang berjalan dengan memperhatikan penguatan aspek ekonomi serta kontribusi terhadap aspek sosial.

Baca juga: Libur Nataru, Kementerian PUPR Siapkan Alat Berat di Seluruh Jalan Nasional

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com