Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian PUPR: Retak akibat Gempa Sumedang, Terowongan Tol Cisumdawu Aman Dilalui

Kompas.com - 01/01/2024, 16:05 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan terowongan ganda (twin tunnel) Tol Cisumdawu aman dilewati kendaraan.

Pernyataan ini diberikan Kepala Balai Geoteknik Terowongan dan Struktur Ditjen Binamarga Kementerian PUPR Fahmi Aldiamar setelah terjadi sejumlah keretakan di dinding terowongan akibat gempa bumi sebanyak tiga kali di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada Minggu (31/12/2023)

"Hasil pengecekan kami di kedua lokasi terowongan, dapat kami sampaikan bahwa kedua terowongan dalam kondisi aman dapat dilalui oleh pengguna jalan," ujarnya dalam video statement yang diterima Kompas.com, Senin (1/1/2024).

Baca juga: Exit Tol Gedebage KM 149 Ditutup, Ini Akses Alternatif Menuju Stasiun Kereta Cepat Tegalluar

Dia menyebut, berdasarkan hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan, keretakan pada dinding terowongan dapat diperbaiki dengan cepat.

"Ada beberapa sedikit keretakan yang nanti perlu diperbaiki tetapi hanya perbaikan minor dan ini bisa dilakukan dengan cepat," ungkapnya.

Direktur Citra Karya Jabar Tol (CKJT) Bagus Medi Suarso CKJT menambahkan, kesimpulan tersebut didapatkan setelah pihaknya melalukan pengecekan teknis bersama tim ahli dari Bina Marga Kementerian PUPR.

Baca juga: Mengapa Gempa M 4,8 Sumedang Merusak Banyak Bangunan?

"Pada intinya kami secara operasional CKJT, BUJT yang ada di Tol Cisumdawu, siap untuk melaksanakan apa yang menjadi hal terkait dengan kewajiban kami sebagai badan usaha jalan tol," ucap Bagus.

Dikutip dari Antara, gempa bumi sebanyak tiga kali di Kabupaten Sumedang pada penghujung tahun 2023 dikabarkan menyebabkan terjadinya keretakan di beberapa lokasi mulai dari terowongan ganda Tol Cisumdawu hingga dinding RSUD setempat.

Baca juga: Mengungsi di Tenda Usai Gempa Sumedang, Warga: Takut, Enggak Berani ke Rumah

Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengungkapkan bahwa BPBD setempat telah melakukan kaji cepat situasi dan mendata dampak kerusakan di lapangan, dengan laporan visual yang sementara didapatkan terjadi kerusakan ringan hingga sedang di beberapa rumah dan sekolah khususnya di daerah Babakan Hurip, Sumedang

"Gempa bumi yang M 4.8 (ketiga) menyebabkan adanya sedikit keretakan di dinding Terowongan Kembar Tol Cisumdawu. Pihak pengelola melakukan asesmen dan tindakan lainnya yang dianggap perlu. Namun atas keretakan itu, dipastikan sementara tidak mengganggu lalu lintas dan kondisi masih aman terkendali," ucapnya.

Tiga kali gempa

Sebelumnya, pada periode pergantian tahun, terjadi tiga kali gempa bumi di Sumedang, yakni berkekuatan 4.1 magnitudo pada pukul 14.35 WIB, 3.4 magnitudo pada pukul 15.38 WIB dan 4,8 magnitudo pada pukul 20.34 WIB.

Baca juga: Gempa Sumedang Diperkirakan akibat Aktivitas Sesar Cileunyi-Tanjungsari

Hasil rekaman data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa bumi yang pertama dengan kekuatan M 4.1 berpusat di 6.48 LS dan 107.93 BT pada kedalaman 10 kilometer.

Gempa kedua berkekuatan M 3.4 pada kedalaman 6 kilometer berada di titik 6.84 LS dan 107.34 BT, dan yang ketiga (main shoke) atau M 4.8 berdekatan dengan pusat gempa bumi sebelumnya yakni di 6.85 LS dan 107.94 BT dengan kedalaman 5 kilometer.

Berdasarkan hasil analisa Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM), kejadian gempa bumi ini diperkirakan akibat aktivitas sesar aktif Cileunyi-Tanjungsari yang disimpulkan berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman dari data BMKG.

Menurut data Badan Geologi, Sesar Cileunyi - Tanjungsari merupakan sesar mendatar mengiri, sebarannya mulai dari selatan Desa Tanjungsari menerus ke timur laut hingga lembah Sungai Cipeles, dan nilai laju geser berkisar antara 0,19 - 0,48 mm per tahun.

Baca juga: Sumedang Diguncang 3 Gempa Jelang Pergantian Tahun, BMKG Ungkap Penyebabnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com