Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG dan Rupiah Melemah di Akhir Sesi

Kompas.com - 08/01/2024, 17:10 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada Senin (8/1/2024). Demikian juga dengan rupiah yang melemah pada penutupan perdagangan pasar spot.

IHSG ditutup pada level 7.283,57 atau turun 67 poin (0,91 persen) dibandingkan penutupan sebelumnya pada level 7.350,61.

Mengutip RTI, sebanyak 183 saham melaju di zona hijau dan 348 saham di zona merah. Sedangkan 243 saham lainnya stagnan. Adapun jumlah transaksi sore ini mencapai Rp 10,7 triliun dengan volume 18,5 miliar saham.

Baca juga: Suspensi Saham CUAN Milik Prajogo Pangestu, BEI Belum Temukan Indikasi Pelanggaran

Top losers yang menekan IHSG yaitu Chandra Asri Petrochemical (TPIA) yang ambles 7,8 persen ke level Rp 5.275 per saham. Kemudian, Barito Renewable Energy (BREN) yang turun 6,5 persen ke level Rp 6.750 per saham. Dilanjutkan oleh Gajah Tunggal (GJTL) yang terkoreksi 5 persen menjadi Rp 1.215 per saham.

Top gainers yaitu Tempo Scan Pacific (TSPC) yang melonjak 4,7 persen ke level Rp 2.000 per saham. Selanjutnya Medco Energi International (MEDC) yang bertambah 2,9 persen ke posisi Rp 1.220 per saham. Kemudian, Ciputra Development (CTRA) yang naik 2,9 persen ke level Rp 1.225 per saham.

Bursa Asia ditutup mayoritas pada teritori negatif, dengan penurunan Shanghai Komposit berkurang 1,42 persen (41,6 poin) pada posisi 2.887,54, dan Hang Seng Hong Kong melemah 1,8 persen (310,8 poin) pada level 16.224,45. Sementara itu, Strait Times menguat 0,08 persen (2,06 poin) pada level 3.187,47.

Baca juga: Lima Saham yang Panen Cuan Sepekan, dari GJTL hingga PTBA

Pada awal perdagangan, bursa Eropa bergerak di zona merah dengan penurunan FTSE 0,22 persen (16,5 poin) pada level 7.672,93, dan GDAXI 0,45 persen (74 poin) ke posisi 16.520,17.

Sedangkan mengutip data Bloomberg, rupiah sore ini ditutup melemah. Pada pukul 14.50 WIB, Mata Uang Garuda ditutup pada level Rp 15.526 per dollar AS atau turun 10 poin (0,06 persen) dibandingkan sebelumnya Rp 15.516 per dollar AS.

Sementara itu, mengacu kurs tengah Jisdor, nilai tukar rupiah pada Senin (8/1/2024) pada level Rp 15.518 per dollar AS, atau menguat dari nilai tukar Jumat (4/1/2024) pada level Rp 15.525 per dollar AS.

Baca juga: Mixue dan Guming Bersiap Melantai di Pasar Saham

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com