"Capex tahun 2024 kami menganggarkan 400 juta dollar AS. Di mana 300 juta doar AS akan digunakan untuk membangun CA-EDC yang memakan waktu 26-28 bulan penyelesaian,” ujar Suryandi.
Dia mengatakan saat proyek tersebut sudah selesai, diharapkan dapat memberikan kontribusi positif pada margin TPIA.
Suryadi mengungkapkan anak usaha TPIA, yakni PT Chandra Asri Alkali (CAA) sudah menandatangani Perjanjian Lisensi, Rekayasa Dasar dan Layanan Teknis dengan perusahaan teknologi vinil asal Amerika Serikat untuk membangun pabrik ethylene dichloride (EDC).
Baca juga: Chandra Asri Dapat Kucuran Rp 3 Triliun dari Perusahaan Energi Thailand
Dia bilang, pengembangan pabrik CA-EDC nantinya akan terintegrasi dan berskala dunia. Lewat pabrik CA-EDC, TPIA akan menghadirkan kaustik soda basah yang akan digunakan oleh Inalum sebagai bahan baku dalam proses produksi aluminium di smelter, serta sebagai komponen battery pack untuk EV.
Director of Legal, External Affairs and Circular Economy Chandra Asri Edi Rivai menambahkan, pembangunan CA-EDC diharapkan akan memberikan peluang pendapatan baru yang nantinya diharapkan akan mendorong industri EV di RI.
"Lewat investasi tersebut diharapkan dapat mengurangi ketergantungan impor terhadap bahan kimia dan juga dapat memenuhi kebutuhan nasional hingga infrastruktur," tegas Edi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.