Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Logam Dasar RI Tumbuh 10,86 Persen pada Kuartal III-2023

Kompas.com - 16/01/2024, 14:19 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melaporkan, kinerja industri logam dasar seperti baja struktur tumbuh 10,86 persen pada kuartal III-2023 atau periode Juli-September 2023.

Staf Ahli Bidang Iklim Usaha dan Investasi Kementerian Perindustrian, Doddy Rahadi mengatakan, capaian industri logam dasar kuartal III-2023 ini jauh melampaui pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 4,94 persen dan kinerja industri pengolahan nonmigas yang tumbuh sebesar 5,02 persen. 

Doddy mengatakan, pertumbuhan industri pengolahan nonmigas, khususnya sektor logam dasar ditopang oleh tingginya permintaan (demand), di mana performa positif dari sektor industri logam dasar tersebut didukung dari peningkatan permintaan pasar khususnya ekspor.

"Apalagi, industri logam dasar dikenal sebagai mother of industry, yang selama ini telah berperan penting memacu pertumbuhan ekonomi nasional," ujarnya melalui keterangan pers, Selasa (16/1/2024).

Baca juga: Semester I 2021, Industri Logam Dasar Tumbuh 18 Persen

Doddy juga mengatakan, guna meningkatkan kemampuan industri logam dasar nasional, Kemenperin mendorong sektor ini semakin aktif berinovasi melalui penggunaan teknologi terkini seiring dengan pekembangan industri 4.0.

Upaya ini, kata dia, dapat menciptakan diversifikasi produk sesuai kebutuhan pasar.

“Apalagi, industri baja merupakan sektor esensial bagi pengembangan sektor industri penting lainnya, di antaranya konstruksi, alat transportasi, energi, alat pertahanan, infrastruktur, termasuk juga proyek pembangunan IKN,” ucap dia.

Sebagai informasi, definisi logam dasar menurut US Customs and Border Protection lebih inklusif, yaitu mencakup besi, baja, aluminium, timah, tungsten, molibdenum, tantalum, kobalt, bismut, kadmium, titanium, zirkonium, antimon, mangan, berilium, kromium, germanium, vanadium, galium, hafnium, indium, niobium, renium, dan talium.

Baca juga: Hilirisasi Baja Bikin Kinerja Industri Logam Tumbuh Pesat

Baja struktur dari Bekasi diekspor ke Kanada

Doddy mengatakan, pihaknya mengapresiasi kepada komitmen perusahaan besi baja PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) atau GRP yang gencar menembus pasar ekspor.

Ia mengatakan, pada awal tahun ini, perusahaan ini melakukan pelepasan ekspor baja struktur sebanyak 1500 Metric Tons (MT) ke Kanada, dengan nilai sekitar 2 juta dollar AS atau setara Rp 31 miliar denga kurs Rp 15.500.

Adapun selama tahun 2023, GRP telah membukukan capaian ekspor sebesar 25 juta dollar AS.

Doddy mengatakan, capaian tersebut menunjukkan bahwa kualitas produk baja dalam negeri telah diakui oleh kancah dunia sehingga dapat menembus pasar internasional.

“Sektor industri baja kita sudah memiliki daya saing yang sangat tinggi dibandingkan dengan produk serupa dari negara-negara lain, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar domestik serta bisa bersaing secara global,” kata dia.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com