Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Sebut Perlunya BBM Rendah Sulfur untuk Perbaiki Kualitas Udara Jabodetabek

Kompas.com - 18/01/2024, 11:00 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Catatan Kompas.com, kualitas udara Jakarta pernah menduduki posisi kedua sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia, tepatnya pada 17 Oktober 2023 lalu.

Berdasarkan data dari situs pemantau udara IQAir per pukul 07.16 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 186.

Konsentrasi polutan tertinggi dalam udara DKI Jakarta pagi ini yakni PM 2.5, dengan nilai konsentrasi 123 mikrogram per meter kubik.

Konsentrasi tersebut 24,6 kali nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).

Dengan data itu, kualitas udara di DKI Jakarta pada pagi ini tercatat kategori tidak sehat. Indeks kualitas udara pagi ini lebih buruk dari hari Senin (16/10/2023) pagi.

Ketika itu, mota dengan kualitas udara terburuk pertama di dunia pada pagi ini yakni Dhaka, Bangladesh dengan indeks kualitas udara 192.

Posisi ketiga kota dengan kualitas udara terburuk yakni Tashkent, Uzbekistan dengan angka 164.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com