Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debat "Panas" Gibran dan Mahfud MD soal "Green Inflation"

Kompas.com - 21/01/2024, 21:56 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka memberikan pertanyaan untuk cawapres nomor urut 3 Mahfud MD terkait inflasi hijau (green inflation).

"Bagaimana cara mengatasi green inflation?" kata dia dalam debat kedua Cawapres di Senayan JCC, Minggu (21/1/2024).

"Ini tadi tidak saya jelaskan karena beliau ini seorang profesor, green inflation adalah inflasi hijau, sesimpel itu," timpal dia.

Baca juga: Mahfud MD dan Cak Imin Kompak ‘Ngambek’ Usai Ditanya Gibran soal Greenflation dan LFP

Menanggapi pertanyaan tersebut, Mahfud mengungkapkan inflasi hijau berkaitan dengan ekonomi hijau atau ekonomi sirkuler.

"Sebuah proses pemanfaatan produk ekonomi pangan misalnya, atau apa misalnya, diproduksi kemudian dimanfaatkan kemudian di-recycle. Jadi bukan barang itu dibiarkan mengganggu ekologi," terang dia.

Mahfud menjelaskan, orang Madura disebut pelopor pertama ekonomi hijau atau ekonomi sirkuler. Hal ini lantaran masyarakat telah mengolah hasil mengumpulkan sampah dan plastik.

Baca juga: Gibran Sebut Masalah Pertanahan Akan Selesai karena Ada MoU 2 Lembaga

"Untuk mengatasi itu (inflasi hijau) yang paling gampang kebijakan-kebijakan, diatur saja jatahnya, kecenderungannya di sini begini, kebijakannya harus begini," ungkap dia.

Menanggapi jawaban Mahfud, Gibran justru mempertanyakan jawaban yang telah diberikan.

"Saya lagi mencari jawaban Prof Mahfud, saya cari-cari di mana ini jawabannya, Kok tidak ketemu jawabannya," ungkap dia.

Gibran mengungkapkan Mahfud justru menjelaskan ekonomi hijau, bukan soal green inflation.

Baca juga: Gibran: Gus Muhaimin Ini Lucu, Tanya Masalah Lingkungan tapi Pakai Botol Plastik

"Yang namanya green inflation atau inflasi hijau ini, kita kasih contoh yang simpel saja, demo rompi kuning yang ada di Perancis, bahaya sekali, sudah memakan korban," terang dia.

Gibran berharap, hal tersebut tidak terjadi di Indonesia.

"Transisi menuju energi hijau itu harus super hati-hati, jangan sampai mengorbankan RnD (Research and Development) yang mahal, proses transisi yang mahal ini kepada masyarakat ke rakyat kecil," terang dia.

Baca juga: Gibran Ingin Masyarakat Adat Dilibatkan saat Pembangunan Masif dan PSN

"Itu maksud saya inflasi hijau Prof Mahfud," tandas dia.

Menanggapi tanggapan Gibran, Mahfud MD menilai jawaban Gibran juga tidak sesuai.

"Saya juga ingin mencari tu, jawabannya ngawur itu, gila ini, ngarang-ngarang tidak karuan, mengkaitkan dengan sesuatu yang tidak ada," kata Mahfud.

"Kalau akademis itu menganggapnya yang bertanya seperti itu recehan, gitu. Oleh sebab itu saya kembalikan lagi ke moderator. Ini tidak layak dijawab pertanyaannya kaya gini, tidak ada ini jawabannya, terima kasih," sambung dia.

Berdasarkan catatan Kompas.com, green inflation merupakan indikasi kenaikan tajam harga bahan seperti logam, mineral seperti lithium, dan sumber daya lain seperti tenaga kerja, energi dan bahan bakar yang digunakan dalam penciptaan teknologi dan proyek energi terbarukan.

Baca juga: Gibran ke Cak Imin: Enak Ya Gus, Jawab Sambil Baca Catatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com