“Semua proses produksinya kami pakai energi terbarukan mulai dari proses penggilingan hingga packaging,” ungkap Toto.
Baca juga: Jadi Tantangan Transisi Energi di RI, Lokasi Potensi EBT Jauh dari Pusat Demand Listrik
Kopi Tangsi Wangi itu pun dijual ke berbagai kota dari Jakarta hingga Jawa Timur. Dalam setahunnya, koperasi itu berhasil meraup omzet hingga Rp 400 juta.
Harapan Toto dengan PLTMH itu masih panjang. Dia berharap ada potensi lain yang bisa digarap di sana. Bahkan pihaknya juga berencana akan membangun PLTMH II berkapasitas lebih besar dari pemerintah hingga 30 kilowatt.
“Jadi kalau pembangunan nanti yang PLTMH kedua selesai, PLTMH sekarang akan dipakai semua untuk produksi kopi dan yang baru itu akan jadi kebutuhan listrik warga semuanya,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya