Yakni tantangan pertimbangan penguasaan teknologi, waktu pelaksanaan proyek, dan kesiapan industri pendukung baik pada aspek teknis maupun keekonomian.
3. Tantangan Supply & Demand
Yakni, pengembangan pembangkit listrik EBT dan NonListrik mempertimbangkan keseimbangan supply & pertumbuhan demand dengan harga yang terjangkau.
4. Pelaksanaan Proyek
Yakni, kemudahan dalam perizinan dan penyiapan lahan serta debottlenecking dalam pelaksanaan proyek EBT.
Baca juga: Kementerian ESDM: Hingga Mei 2020, Bauran EBT Capai 14,2 Persen
Sebagai informasi, Pertaabi (Perkumpulan Tenaga Ahli Alat Berat Indonesia) sebagai penyelenggara seminar saat ini memiliki 1.100 lebih anggota yang tersebar di
di Balipapan, Banjarmasin, Jabodetabek, Palembang, Makasar. Sejak berdiri pada 2015, Pertaabi secara konsisten menggelar berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi anggotanya.
Sigit Pamungkas, Ketua Seminar Pertaabi yang juga Ketua DPD Jabotabek dalam sambutannya di seminar ini mengatakan, sudah lebih dari 30 event yang digelar Pertaabi hingga saat ini.
Menurut Sigit, kegiatan seminar ini bertujuan menambah wawasan dalam green energy di industri pertambangan.
"Kolaborasi yang selaras dari para pemangku kepentingan menjadi kata kunci yang harus terus didorong dalam mewujudkan ESG dan Green Energy," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.