Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Little Bangkok, Jembatan Metro Tanah Abang Disulap Jadi Surganya Para Jastiper

Kompas.com - 30/01/2024, 08:39 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pusat Grosir Metro Tanah Abang (PGMTA) meresmikan kawasan pusat ecer dan grosir baru bernama Little Bangkok pada 15 Januari 2024.

Di kawasan yang memiliki luas kurang lebih 25 meter dan panjang 100 meter itu, berjejer 150 toko outlet yang menjual pakaian yang bervariatif, baik untuk wanita maupun pria.

Little Bangkok yang terletak di Jembatan Metro Tanah Abang (JMTA) lantai 1, Pusat Grosir Metro Tanah Abang (PGMTA), Jakarta Pusat itu, disebut-sebut menjadi surganya para jastiper. Para jastiper ini bisa menjajakan pakaian yang dijual termasuk secara live streaming.

Baca juga: Pembeli di Little Bangkok Tanah Abang Akui Harga Pakaian yang Dijual Tergolong Mahal

Ketika Kompas.com berkunjung ke sana, terlihat jejeran toko yang disulap menjadi toko yang modern, penuh warna, dan estetik.

Building Manager Pusat Grosir Metro Tanah Abang, Petterson Sitindaon menceritakan asal muasal ide konsep Little Bangkok itu digodok.

PGMTA yang dimanajemeni oleh pihak swasta awalnya melihat bahwa di Bangkok ada tren berbelanja produk pakaian yang dipasarkan secara offline dan online. Pengunjung di pasar Bangkok mayoritas adalah jastiper.

Manajemen melihat di Indonesia sendiri belum ada lokasi pusat belanja yang memiliki konsep yang serupa.

Berangkat dari sanalah ide konsep itu diambil dan resmi diperkenalkan ke masyarakat pada 15 Januari 2024 kemarin.

“Kan itu di sini belum ada yah, makanya kita buat tokonya bervariasi dengan dekor yang punya daya tarik masing-masing yah kurang lebih kayak di Bangkok. Kalau ada jastiper mau live, silakan. Jadi gaya berbelanja di Bangkok itu yang kita bawa bukan produknya,” ujarnya saat ditemui di kawasan Little Bangkok Pasar Tanah Abang, Senin (29/1/2024).

Walau konsep idenya diambil dari Bangkok, Petterson memastikan produk yang dijual di Little Bangkok itu, mayoritas diisi oleh produk lokal.

Petterson menyebutkan ada lebih dari 50 persen produk yang dijual di sana merupakan produk lokal dan sisanya diimpor dari China, dan Thailand.

“Kita tetap mengutamakan jual produk lokal, lebih dari 50 persen produk lokal. Sisanya hanya variasi sekaligus menciptakan atau mempertontonkan kualitas produk kita dengan produk impor itu bagaimana,” ungkapnya.

Kemudian ihwal proses alur masuknya produk impor yang dijual di Little Bangkok, Petterson bilang, semua dikembalikan ke kebijakan masing-masing owner brand yang berjualan di Little Bangkok. “Tapi yang pasti teman-teman yang di sini itu punya tujuan yang sama yakni tetap cinta produk lokal,” ungkapnya.

Dia juga memastikan, hadirnya Little Bangkok di Pasar Tanah Abang tidak mengkhawatirkan para pedagang lainnya yang juga berjualan di sana.

Sebab dijelaskan dia, akses menuju kawasan Little Bangkok sendiri harus melewati jalur jalan lain tempat para pedagang lainnya yang berjualan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com