Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Jepang, KCI Bakal Impor 3 KRL dari China Senilai Rp 783 Miliar

Kompas.com - 31/01/2024, 18:45 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT KAI Commuter (KCI) resmi memesan 3 rangkaian Kereta Rel Listrik (KRL) dari China Railway Construction Corporation (CRRC) senilai Rp 783 miliar.

Padahal sebelumnya KCI dikabarkan akan mengimpor 3 KRL dari China setelah impor KRL bekas Jepang dilarang oleh pemerintah karena melanggar Peraturan Presiden (Perpres).

Adapun pemesanan 3 KRL impor ke China ini ditandai dengan penandatanganan Kontrak Kerjasama Pengadaan Sarana KRL Baru pada 31 Januari 2024 di Beijing, China oleh Direktur Utama KCI Asdo Artriviyanto.

Baca juga: Bos KCI: Jumlah Penumpang KRL Jabodetabek Sepanjang 2023 Hampir Menyamai Sebelum Pandemi

Direktur Utama PT KAI Commuter (KCI) Asdo Artriviyanto saat wawancara khusus Ngobrol Boss Kompas.com di Menara Kompas, Jakarta.Tangkapan layar YouTube Kompas.com Direktur Utama PT KAI Commuter (KCI) Asdo Artriviyanto saat wawancara khusus Ngobrol Boss Kompas.com di Menara Kompas, Jakarta.

Asdo mengatakan, pada kontrak ini KCI memesan tiga rangkaian KRL baru tipe KCI-SFC120-V dari CRRC Sifang, China.

"Pengadaan sarana KRL baru ini merupakan pemenuhan atas jumlah sarana KRL sesuai dengan kebutuhan pelayanan pengguna Commuter Line Jabodetabek tahun 2024-2025 yang sudah mencapai hampir 1 juta pengguna per harinya," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (31/1/2024).

Asdo menyebut, pembelian 3 KRL impor ini dilakukan untuk penambahan kapasitas angkut dan mengganti sarana KRL yang akan dilakukan peremajaan atau retrofit oleh PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA sebanyak 4 rangkaian selama 2024.

Sarana KRL yang sudah memasuki masa peremajaan secara bertahap akan terus dilakukan penggantiannya dengan proses retrofit untuk menjaga kebutuhan operasional layanan KRL Jabodetabek dengan target 1,2 juta pengguna per hari pada 2025.

Baca juga: Rencana Naiknya Tarif KRL Jabodetabek, Bos KCI: Tunggu Tanggal Mainnya

Dia mengungkapkan, pengadaan KRL baru ini juga merupakan bagian dari pemenuhan sarana KRL Jabodetabek yang dibahas dalam Rapat Koordinasi yang dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan pada Juni 2023 yang juga dihadiri oleh Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, Kementerian Perindustrian, BPKP, PT INKA, dan stakeholder lainnya.

Ilustrasi kereta KRL Commuter Line yang dioperasikan oleh PT KAI Commuter Indonesia (KCI).SHUTTERSTOCK/JOKO SL Ilustrasi kereta KRL Commuter Line yang dioperasikan oleh PT KAI Commuter Indonesia (KCI).

Dalam pemenuhan pengadaan sarana KRL ini, KCI sudah melakukan penandatanganan kerjasama pengadaan sarana KRL antara lain sebagai berikut. 

  • Pengadaan 16 rangkaian sarana KRL baru oleh PT INKA dengan total investasi hampir sebesar Rp 3,83 triliun.
  • Pengadaan 19 rangkaian KRL Retrofit oleh PT INKA degan total investasi lebih dari Rp 2,23 triliun.
  • Pengadaan 3 rangkaian KRL Baru Impor oleh CRRC Sifang, China dengan total investasi sekitar Rp 783 miliar.

Baca juga: Dua Sumber Dana KCI untuk Beli KRL Baru dan Peremajaan KRL Lama

Adapun seluruh pembiayaannya dari pinjaman KAI Commuter, Shareholder Loan dari PT KAI dan bantuan dari Pemerintah melalui Penyertaan Modal Negara (PMN).

KCI batal impor KRL dari Jepang

Pemerintah batal merealisasikan rencana impor KRL bekas dari Jepang sebanyak 12 rangkaian (trainset). Sebagai gantinya, pemerintah akan impor tiga rangkaian KRL baru dari Jepang.

Menteri Koordinator Bidang Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, impor tiga rangkaian KRL baru ini untuk menutupi kekurangan armada KRL. Namun, untuk mendatangkan tiga rangkaian KRL baru ini tidak dapat dilaksanakan dalam waktu dekat.

Sementara itu, tahun ini saja ada 10 rangkaian KRL yang harus dipensiunkan sedangkan tahun depan terdapat 16 rangkaian KRL. Hal ini membuat armada KRL semakin berkurang sementara jumlah penumpang semakin meningkat.

Baca juga: Bakal Impor 3 KRL Baru Tahun Ini, KCI Jajaki 5 Perusahaan Manufaktur Luar Negeri

"Kita akan mengimpor tiga saja yang baru, untuk menutupi tapi itu butuh waktu 1-2 tahun," ujarnya saat ditemui di Stasiun Halim, Jakarta, Kamis (22/6/2023).

Luhut mengungkapkan, meski banyak KRL akan dipensiunkan, namun berdasarkan perhitungan para ahli masa kritis kebutuhan KRL itu baru akan terjadi pada 2024-2025 bertepatan dengan datangnya 3 rangkaian baru tersebut.

Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan armada KRL dalam waktu dekat, pemerintah juga menyiapkan upaya retrofit atau memperbaharui teknologi KRL yang ada melalui PT INKA.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesawat SQ321 Alami Turbulensi, Ini Kata CEO Singapore Airlines

Pesawat SQ321 Alami Turbulensi, Ini Kata CEO Singapore Airlines

Whats New
10 Daerah Penghasil Karet Terbesar di Indonesia

10 Daerah Penghasil Karet Terbesar di Indonesia

Whats New
5 Dekade Hubungan Indonesia-Korsel, Kerja Sama Industri, Perdagangan, dan Transisi Energi Meningkat

5 Dekade Hubungan Indonesia-Korsel, Kerja Sama Industri, Perdagangan, dan Transisi Energi Meningkat

Whats New
Negara Penghasil Karet Terbesar Ketiga di Dunia Adalah Vietnam

Negara Penghasil Karet Terbesar Ketiga di Dunia Adalah Vietnam

Whats New
OJK Cabut Izin BPR Bank Jepara Artha di Jawa Tengah

OJK Cabut Izin BPR Bank Jepara Artha di Jawa Tengah

Whats New
Efek Taylor Swift, Maskapai Catat Lonjakan Perjalanan Udara ke Eropa

Efek Taylor Swift, Maskapai Catat Lonjakan Perjalanan Udara ke Eropa

Whats New
Bukan Hanya Bitcoin, Aset Kripto 'Alternatif' Juga Kian Menguat

Bukan Hanya Bitcoin, Aset Kripto "Alternatif" Juga Kian Menguat

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Kemenhub Sebut Kenaikan TBA Tiket Pesawat Tunggu Momen yang Tepat

Kemenhub Sebut Kenaikan TBA Tiket Pesawat Tunggu Momen yang Tepat

Whats New
Tiga Negara di Dunia dengan Jumlah Penduduk Terbesar, India Juaranya

Tiga Negara di Dunia dengan Jumlah Penduduk Terbesar, India Juaranya

Whats New
Proses Studi Kelayakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Dilanjutkan Pemerintahan Prabowo-Gibran

Proses Studi Kelayakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Dilanjutkan Pemerintahan Prabowo-Gibran

Whats New
Cek Harga Bahan Pokok, KPPU Sidak Pasar di 7 Kota

Cek Harga Bahan Pokok, KPPU Sidak Pasar di 7 Kota

Whats New
Kebijakan Impor Terbaru Dinilai Bisa Normalkan Pasar

Kebijakan Impor Terbaru Dinilai Bisa Normalkan Pasar

Whats New
Jadi Tuan Rumah ITS Asia Pacific Forum, Indonesia Bakal Pamerkan Transportasi di IKN

Jadi Tuan Rumah ITS Asia Pacific Forum, Indonesia Bakal Pamerkan Transportasi di IKN

Whats New
Apindo Nilai Kolaborasi TikTok Shop-Tokopedia Bisa Pacu Transformasi Digital di RI

Apindo Nilai Kolaborasi TikTok Shop-Tokopedia Bisa Pacu Transformasi Digital di RI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com