Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Inflasi Terkendali dan Aktivitas Manufaktur Ekspansif, Perekonomian Indonesia Tetap Solid

Kompas.com - 02/02/2024, 20:57 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Langkah strategis jaga inflasi tetap stabil

Pemerintah sendiri pada Senin (29/1/2024), telah melaksanakan High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Pusat tingkat menteri.

Dalam pertemuan tersebut, disepakati sejumlah langkah strategis yang bertujuan untuk menjaga inflasi agar tetap stabil dan terkendali pada  2024.

Baca juga: Ditopang Konsumsi, Perekonomian RI Diprediksi Tumbuh 5 Persen pada 2024

Beberapa langkah strategis yang dimaksud, antara lain melaksanakan kebijakan moneter dan fiskal yang konsisten dengan tujuan mendukung pengendalian inflasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, dilakukan upaya mengendalikan inflasi kelompok VF agar tetap terkendali di bawah 5 persen, dengan fokus pada komoditas beras, aneka cabai, dan aneka bawang.

Langkah-langkah tersebut juga mencakup menjaga ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi pangan. Hal ini sebagai upaya mitigasi terhadap risiko jangka pendek, termasuk antisipasi terhadap pergeseran musim panen dan peningkatan permintaan menjelang HBKN.

“Di tengah berbagai tantangan yang masih kami dihadapi saat ini, komitmen dan sinergi bersama seluruh pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah (pemda), dan Bank Indonesia (BI) melalui Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP)-Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) akan terus diperkuat guna menjaga inflasi terkendali dalam kisaran sasaran 2,5 persen dengan toleransi sekitar kurang lebih 1 persen,” imbuh Airlangga.

Baca juga: Ditopang Konsumsi, Perekonomian RI Diprediksi Tumbuh 5 Persen pada 2024

Optimisme terhadap prospek perekonomian ke depan tercermin dari aktivitas sektor manufaktur Indonesia yang terus menggeliat.

Hal tersebut dibuktikan dari data Purchasing Managers’ Index (PMI) yang dirilis oleh S&P Global pada 1 Februari 2024 menunjukkan bahwa output sektor manufaktur Indonesia pada Januari 2024 terus mengalami ekspansi selama 29 bulan berturut-turut, mencapai level 52,9.

Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan angka Desember 2023 yang berada pada level 52,2.

Angka PMI Manufaktur Indonesia pada periode tersebut menjadi yang tertinggi di kawasan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), mengungguli Filipina (50,9), Malaysia (49,0), Thailand (46,7), dan Myanmar (44,3).

Baca juga: 3 Tahun Kudeta Myanmar, Dapatkah Gencatan Senjata Tercapai?

"Kinerja sektor manufaktur yang terus mengalami ekspansi perlu diapresiasi. Pemerintah juga akan terus bekerja keras menciptakan iklim usaha yang kondusif agar performa positif ini dapat terus ditingkatkan. Inflasi yang terkendali dan PMI yang terus ekspansif diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," ucap Airlangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com