Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas dan Minyak Diramal Melambung pada 2025, Ini Pemicunya

Kompas.com - 20/02/2024, 18:35 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

“Rekor baru dapat dicapai menjelang akhir tahun 2024,” kata Doshi.

Baca juga: GajiGesa Luncurkan Fitur Baru, Bisa Investasi Emas Sebelum Gajian

Minyak seharga 100 dollar AS

Skenario lain yang disoroti dalam laporan Doshi adalah harga minyak yang kembali mencapai tiga digit. Katalis yang menyebabkan harga minyak mencapai 100 dollar AS per barrel termasuk risiko geopolitik yang lebih tinggi, pengurangan produksi OPEC+ yang lebih dalam, dan gangguan pasokan dari wilayah penghasil minyak utama.

Di sisi lain, perang Israel-Hamas yang sedang berlangsung tidak berdampak pada produksi atau ekspor minyak. Yang merupakan satu-satunya dampak signifikan adalah serangan Houthi dari Yaman terhadap kapal tanker minyak dan kapal lain yang melintasi Laut Merah.

“Produsen minyak utama Irak terkena dampak konflik ini dan eskalasi lebih lanjut dapat merugikan pemasok utama OPEC+ lainnya di kawasan tersebut,” jelas dia.

Baca juga: Pemerintah Tahan Harga BBM Subsidi meski Harga Minyak Dunia Naik

Perkembangan terkini menunjukkan bahwa ketegangan meningkat di perbatasan antara Israel dan Lebanon, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa perang di Gaza dapat menyebar ke tempat lain di Timur Tengah.

Doshi mengatakan Irak, Iran, Libya, Nigeria dan Venezuela rentan terhadap gangguan pasokan, dengan kemungkinan kebijakan sanksi AS yang lebih ketat terhadap Iran dan Venezuela.

“Risiko geopolitik lainnya seperti pasokan minyak Rusia, jika Ukraina menyerang kilang Rusia dengan drone, juga tidak dapat dikesampingkan,” ungkap dia.

“Doshi menyatakan bahwa perkiraan dasar untuk harga minyak adalah sekitar 75 dollar AS per barrel untuk tahun ini,” lanjutnya.

Patokan global Brent berjangka bulan April diperdagangkan pada 83,56 dollar AS per barrel, sedangkan minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS bulan Maret berada pada level 79,13 dollar AS per barrel.

Baca juga: India Klaim Berjasa Bikin Harga Minyak Dunia Tak Melonjak, Kok Bisa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com