Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Cabai Meroket, Pedagang Keluhkan Untung Tipis

Kompas.com - 21/02/2024, 12:30 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga cabai mulai dari cabai merah besar, cabai merah keriting, cabai rawit hijau, dan cabai rawit merah meroket di pasar. Harga cabai di pasar saat ini sudah menyentuh Rp 100.000 per kilogram (kg)

Kompas.com mengunjungi Pasar Tebet Barat Jakarta Selatan, Rabu (21/2/2024), menurut sejumlah pedagang harga cabai sudah naik sebelum Hari Pencoblosan Pemilu 2024.

Pedagang pertama, Siti (67) mengatakan, menjual cabai merah keriting Rp 100.000 per kg. Sementara cabai merah besar dijual di angka Rp 120.000 per kg.

Baca juga: Harga Beras dan Cabai Melambung, Bagaimana Dampaknya ke Inflasi?

Cabai rawit di Pasar Mardika Kota Ambon capai Rp 110 ribu perkilogram, disperindag stabilkan harga dengan bagi bagi kupon subsidi ke masyarakatKompas.com/Priska Birahy Cabai rawit di Pasar Mardika Kota Ambon capai Rp 110 ribu perkilogram, disperindag stabilkan harga dengan bagi bagi kupon subsidi ke masyarakat

Lalu, cabai rawit merah dijual di angka Rp 100.000 dan cabai rawit hijau dijual di angka Rp 90.000 per kg.

"Sudah lama ini cabai naiknya, sudah seminggu naiknya. Kemarin itu masih bisa dapat Rp 80.000 per kg, sekarang sudah naik lagi Rp 100.000," kata Siti saat ditemui di Pasar Tebet Barat, Rabu.

Siti mengatakan, kenaikan harga cabai itu turut berpengaruh terhadap penjualan. Ia mengatakan, saat ini sebagian besar pembeli membeli cabai dengan jumlah sedikit.

"Pada belinya 1 ons, seperempat, gitu-gitu aja, enggak ada yang beli 1 kg," ujarnya.

Baca juga: Daftar Harga Bahan Pokok yang Naik Jelang Ramadhan, Ada Beras dan Cabai

Siti mengatakan, dengan kenaikan harga cabai itu, keuntungan yang didapat penjual pun sedikit. Ia pun berharap harga kembali terkendali.

"Ya kalau naik gini kita beli ke pasar induknya juga dikurangi, untung ya iyalah dikit pada belinya dikit, mungkin karena mau puasa kali, ini sudah lama naiknya bisa jadi (petani) belum panen ya," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Cadangan Devisa RI  Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Cadangan Devisa RI Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Whats New
Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com