Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KKP: Produksi Garam Nasional Mencapai 2,5 Juta Ton, Lewati Target 2023

Kompas.com - 29/02/2024, 10:37 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut mencatatkan produksi garam di tingkat nasional tembus 2,5 juta ton atau sebesar 147 persen dari target capaian yang ditetapkan tahun 2023 sebesar 1,7 juta ton.

Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut Victor Gustaaf Manoppo mengatakan, produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton. Sedangkan, selebihnya merupakan produksi oleh perusahaan garam swasta nasional.

Ia mengatakan, sebanyak 13 provinsi turut berkontribusi dalam pencapaian target produksi garam tersebut.

Baca juga: Dijuluki Pulau Garam, Ini Hasil Produksi Garam di Madura

“Tahun 2023, Provinsi Jawa Timur mencatatkan produksi garam terbesar dengan total 802.000 ton yang disusul oleh Provinsi Jawa Tengah sebesar 652.000 ton dan Provinsi Jawa Barat sebesar 394.000 ton produksi garam. Total terdapat 13 provinsi prioritas yang menyumbangkan capaian produksi garam rakyat di tahun 2024,” kata Victor dalam keterangan tertulis, Kamis (29/2/2024).

Victor mengatakan, selain garam yang diproduksi masyarakat, terdapat garam yang diproduksi perusahaan BUMN dan swasta seperti PT Garam, PT Cheetam, PT Timor Livestock Lestari dan PT Tjakrawala Timur Sentosa.

“Masyarakat lokal menjadi agen perubahan dalam mengangkat potensi sektor kelautan, menciptakan keberlanjutan ekonomi dan menjaga kelestarian lingkungan,” ujarnya.

Baca juga: Bantu Proses Pengeringan, Gaslink Subholding Gas Pertamina Layani Pabrik PT Garam

 


Sementara itu, Direktur Jasa Kelautan Miftahul Huda mengatakan, intervensi KKP dalam meningkatkan dan menunjang produksi garam nasional di antaranya adalah melalui pembangunan 23 Gudang Garam Rakyat, fasilitasi sistem resi gudang pada 7 koperasi garam, revitalisasi washing plant di Indramayu, Brebes, Gresik dan Pasuruan.

Tak hanya itu, KKP juga mengintegrasikan 3.787 hektare lahan garam, memberikan bantuan alat pemurnian air tua di Indramayu dan Brebes, pendampingan standardisasi pengolahan garam di 6 kabupaten di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Baca juga: Potensi Besar, Menteri KKP Akui Budi Daya Ikan Indoesia Tertinggal

Kemudian menerbitkan 3 sertifikat garam indikasi geografis yaitu di Amed Kabupaten Karangasem dan Kusamba Kabupaten Klungkung Provinsi Bali serta di Gunung Krayan yang terletak di Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara.

“Tentunya ini bentuk komitmen KKP dalam memacu produksi garam rakyat. Inisiatif pemberdayaan masyarakat melalui Program Usaha Garam Rakyat (PUGAR) sangat memberikan dorongan signifikan,” kata Huda.

Lebih lanjut, Huda mengatakan, dengan melibatkan petani garam lokal, program tersebut tidak hanya meningkatkan produksi garam tetapi juga memberdayakan masyarakat di wilayah pesisir.

"Penerapan teknologi modern dalam produksi garam, termasuk teknik pengumpulan dan pengolahan yang lebih efisien, dinilai juga telah meningkatkan produktivitas produksi garam oleh masyarakat," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com