Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Pabrik Amonium Nitrat Bontang Dorong Kemandirian Pangan

Kompas.com - 29/02/2024, 13:51 WIB
Yoga Sukmana

Editor

BONTANG, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai kehadiran pabrik amonium nitrat di Bontang, Kalimantan Timur, sangat bermanfaat bagi Indonesia. 

Sebab, pabrik dengan nilai investasi mencapai Rp 1,2 triliun itu bisa mendorong kemandirian pangan lewat produksi pupuk dalam negeri.

"Jadi tidak banyak bahan baku yang impor dari luar sehingga kalau negara yang di mana kita impor ada problem, di sini tidak menjadi masalah," ujarnya usai peresmian pabrik amonium nitrat PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN), Kamis (29/2/2024).

 Baca juga: Pabrik Amonium Nitrat Bontang Bisa Kurangi Ketergantungan Impor

Amonium nitrat adalah bahan kimia yang biasa digunakan untuk bahan baku pembuatan pupuk NPK dan bahan peledak.

Saat ini, 79 persen kebutuhan amonium nitrat dalam negeri sudah dipenuhi oleh produksi dalam negeri. Sementara sisanya yakni 21 persen harus dipasok dari impor.

Jokowi mengatakan pabrik amonium nitrat Bontang bisa mengurangi 8 persen kebutuhan dari impor. Dengan begitu, masih ada 13 persen kebutuhan amonium nitrat yang masih dipasok dari impor. 

 Baca juga: Jokowi Resmikan Pabrik Amonium Nitrat untuk Bahan Peledak Senilai Rp 1,2 Triliun

"Sisanya masih 13 persen bisa selesaikan sekalian, sehingga 100 persen bahan baku untuk NPK itu ada dalam negeri. Ini juga memastikan bahwa produk pupuk itu bisa kita selesaikan sendiri di Tanah Air," kata Jokowi.

Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir mengtakan, pabrik amonium nitrat tersebut merupakan sinergi antara PT Pupuk Kaltim dan PT Dahana. 

Adapun kapasitas produksi pabrik amonium nitrat Bontang tersebut bisa mencapai 75.000 ton per tahun. Produknya bisa diserap untuk bahan baku peledak maupun untuk bahan pupuk NPK.

"Karena memang dengan kita akan meningkatkan volume pupuk untuk subsidi yang kemaren bapak putuskan naik dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton, pasti kebutuhan daripada bahan baku menjadi sesuatu yang sangat penting ke depan," kata Erick.

Baca juga: Pentingnya Penguatan Industri Pupuk untuk Ketahanan Pangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com