“Jika menaruh uang di tempat konservatif, kalau tiba-tiba harus break, jadi kita enggak rugi. Balik lagi, kalau di saham pas turun, kita jual kan rugi,” ungkap dia.
4. Pakai uang nganggur
Dia bilang, jika ingin melakukan investasi, sumber dananya jangan diambil dari cash flow. Karena cash flow adalah dana yang dibutuhkan untuk hidup sehari-hari.
“Minimal kita sebulan punya saving 3 bulan, dari kebutuhan bulanan kita. Kalau sebulan butuh Rp 10 juta paling tidak kita punya Rp 30 juta, kalau ada apa-apa, uangnya bisa digunakan,” lanjut dia.
“Dari duit nganggur ini yang boleh kita investasikan,” kata dia
Baca juga: Pemilu Diperkirakan Satu Putaran, Ini Cara Tepat Atur Portofolio Investasi
5. Diversifikasi
Hal yang tidak kalah penting adalah melakukan diversifikasi. Banyak ekonom, analis, dan investor berpengalaman mengatakan bahwa ‘dont put the eggs in one basket’.
Artinya, kamu harus melakukan diversifikasi agar ketika salah satu sektor mengalami penurunan, kamu masih memiliki saham di sektor lain yang bisa mendukung portofolio kamu tetap positif.
“Istilah itu berguna, jika pasa suatu saat ada bisnsis atau sektor yang turun, kamu masih punya sektor lainnya, dan portofolio kamu tidak akan jatuh,” tegasnya.
Baca juga: Simak, Tips Memulai Investasi untuk Pemula dari BEI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.