Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pemilu 2024 Diperkirakan Satu Putaran, Simak 5 Tips Atur Portofolio Investasi

EVP Wealth Management BCA Indrawan B mengatakan, sentimen ini memberikan kepastian bagi para pelaku pasar untuk kembali lagi berinvestasi, setelah sebelumnya wait and see.

“Kemarin kan kita ada launching ORI025, sampai dengan hari sebelum pemilu 14 Februari 2024, penjualan kita itu biasa saja. Enggak sampai meledak banget, tapi selesai Pemilu, dan hasilnya diperkirakan satu putaran, itu lonjakannya lumayan jauh,” ujar Indrawan acara BCA Expoversary 2024, di ICE - BSD, Kamis (29/2/2024).

Dia mengatakan bagi investor pemula, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan saat ingin mulai berinvestasi. Hal ini penting agar portofolio investasi bisa menghasilkan keuntungan di masa depan.

1. Pastikan risk profile

Indrawan mengatakan, memastikan profil risiko perlu dilakukan untuk mengukur kemampuan dalam melakukan investasi. Agar lebih mudah dipahami, kamu harus tau seberapa mampu diri kamu bisa menahan kerugian dari keputusan investasi yang kamu ambil.

“Kalau kita ngomong investasi ada beberapa faktor yang harus kita sesuaikan dengan diri kita. Pertama, risk profile kita seperti apa,” kata Indrawan.

“Bagaimana kita mengelola risiko, seberapa jauh bisa mengakomodir dan menerima kenyataan kalau kita rugi. Itu menentukan produk yang akan kita pilih nanti,” sambung dia.

Dia bilang, sebagai pemula harus tau investasi yang dilakukan untuk jangka waktu berapa lama. Apakah jangka waktu pendek atau di bawah tiga tahun. Atau jangka waktu menegah antara 3-5 tahun, dan jangka waktu panjang atau diatas 5 tahun.

“Saham itu kan fluktuatif sekali, kalau bicara jangka pendek itu benar-benar tergantung hoki. Kalau timing-nya pas naik cuannya gede. Kalau pas turun ya itu bisa buntung,” ujarnya.

Berbeda dengan investasi jangka panjang yang kalau dilihat sejauh ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memiliki kecenderungan naik, tentu akan lebih menguntungkan.

“Kalau untuk jangka panjang, equity fund seharusnya masih oke. Balik lagi, mau sejauh mana, kalau yang jangka pendek harus saham yang lebih aman,” ungkap dia.

3. Likuiditas

Indrawan bilang, jika dikaitkan dengan likuiditas, tentu harus dilihat lagi seberapa tinggi likuiditas investasi yang akan dibeli. Artinya, kalau butuh uang sewaktu-waktu , bisa dijual dengan cepat dan mudah.

“Jika menaruh uang di tempat konservatif, kalau tiba-tiba harus break, jadi kita enggak rugi. Balik lagi, kalau di saham pas turun, kita jual kan rugi,” ungkap dia.

4. Pakai uang nganggur

Dia bilang, jika ingin melakukan investasi, sumber dananya jangan diambil dari cash flow. Karena cash flow adalah dana yang dibutuhkan untuk hidup sehari-hari.

“Minimal kita sebulan punya saving 3 bulan, dari kebutuhan bulanan kita. Kalau sebulan butuh Rp 10 juta paling tidak kita punya Rp 30 juta, kalau ada apa-apa, uangnya bisa digunakan,” lanjut dia.

“Dari duit nganggur ini yang boleh kita investasikan,” kata dia

5. Diversifikasi

Hal yang tidak kalah penting adalah melakukan diversifikasi. Banyak ekonom, analis, dan investor berpengalaman mengatakan bahwa ‘dont put the eggs in one basket’.

Artinya, kamu harus melakukan diversifikasi agar ketika salah satu sektor mengalami penurunan, kamu masih memiliki saham di sektor lain yang bisa mendukung portofolio kamu tetap positif.

“Istilah itu berguna, jika pasa suatu saat ada bisnsis atau sektor yang turun, kamu masih punya sektor lainnya, dan portofolio kamu tidak akan jatuh,” tegasnya.

https://money.kompas.com/read/2024/03/02/130000726/pemilu-2024-diperkirakan-satu-putaran-simak-5-tips-atur-portofolio-investasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke