Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Widdy Apriandi
Peneliti

Peneliti Data Desa Presisi, Mahasiswa Pasca-Sarjana IPB University

Menyoroti Kenaikan Ketimpangan Pasca-Implementasi UU Desa

Kompas.com - 03/03/2024, 08:50 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Seterusnya, dari basis data tersebut, kebaruan (novelty) yang dihasilkan di antaranya adalah pengukuran rasio gini di level desa spesifik.

Adapun rasio gini agregat di level Provinsi hingga Pulau adalah agregasi angka rasio gini dari masing-masing desa yang telah terukur.

Ketimpangan desa dan tantangan pengentasan kemiskinan

Pengentasan kemiskinan adalah isu mendasar (jika tidak dikatakan paling utama) pembangunan. Soedjatmoko, pun demikian Amartya Sen, menekankan betul hal tersebut.

Fokus pembangunan pada prinsipnya adalah manusia. Pada konteks itu, aspek yang vital dari manusia adalah urusan kesejahteraan (Soedjamoko, 2010 ; Amartya Sen, 2016).

Sejumlah hasil studi menunjukkan pola relasi antara ketimpangan pendapatan dan kemiskinan.

Studi Smeru (2016), misalnya, berujung temuan bahwa peningkatan ketimpangan pendapatan berkontribusi terhadap pelambatan laju penurunan kemiskinan di Indonesia.

Lalu, UNDP (2015) dalam publikasinya melaporkan bahwa keberhasilan pengentasan kemiskinan di banyak negara di Indonesia diperkuat oleh faktor penurunan ketimpangan pendapatan.

Sementara, Mussa (2014) dalam penelitiannya menemukan bukti empiris bahwa kenaikan ketimpangan pendapatan berkontribusi terhadap kenaikan angka kemiskinan.

Peningkatan ketimpangan pendapatan perdesaan Indonesia pascaimplementasi UU Desa, dengan demikian, adalah ‘lampu kuning’ tanda waspada yang perlu direspons serius.

Terlebih, atas dasar fakta bahwa wilayah perdesaan Indonesia hingga saat ini masih menjadi locus kontributor kemiskinan dominan di Indonesia.

Dalam hal ini, indikator-indikator utama kemiskinan seperti Persentase Kemiskinan (P1), Indeks Keparahan Kemiskinan (P2), dan Indeks Kedalaman Kemiskinan (P3), hingga saat ini masih mengarah ke wilayah perdesaan sebagai akar masalah.

Sejatinya, otonomi desa ditujukan sebagai instrumen pencapaian tujuan pemerataan. Untuk mencapai visi itu, desa diberikan rekognisi berikut dukungan fiskal–dalam bentuk Dana Desa–yang telah bergulir sebanyak total Rp 539 triliun sepanjang tahun 2015 hingga 2023 (Kemenkeu, 2023).

‘Lampu kuning’ yang menyala dari fenomena peningkatan ketimpangan pendapatan perdesaan Indonesia adalah pengingat (reminder) bahwa aksi pembangunan desa yang disponsori UU Desa keluar jalur.

Sehingga, perlu ada langkah pembenahan sebelum guliran persoalannya bertambah rumit dan berujung kegagalan pembangunan.

Sebuah kerugian yang tidak hanya merujuk pada konteks anggaran publik yang dialokasikan, tetapi yang lebih penting adalah kesejahteraan rakyat desa itu sendiri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: 'Confirm' Disebabkan Internal 'Engine'

Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: "Confirm" Disebabkan Internal "Engine"

Whats New
Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com