Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG dan Rupiah Kompak Melemah di Awal Pekan

Kompas.com - 04/03/2024, 09:55 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (4/3/2024). Demikian juga dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI pada pukul 09.26 WIB, IHSG berada pada level 7.310,5. IHSG melemah 1,4 poin (0,02 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.311,9.

Sebanyak 230 saham melaju di zona hijau dan 208 saham di zona merah. Sedangkan 237 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,1 triliun dengan volume 2,9 miliar saham.

Baca juga: Apakah IHSG Menguat Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Ilustrasi investasi, investasi saham. SHUTTERSTOCK/SUTTHIPHONG CHANDAENG Ilustrasi investasi, investasi saham.

Founder WH Project William Hartanto mengatakan, yang terjadi pada IHSG adalah hal yang biasa terjadi setiap tahunnya, di mana memang ada fase puncak di bulan Maret sampai April.

Kemudian, setelah fase puncak ini, akan bersambung dengan fenomena yang dikenal sebagai Sell In May.

"Jadi, ada kemungkinan pelaku pasar hanya sedang mengantisipasi hal ini saja. Apakah kita bisa mengambil peluang? Tentu bisa, bahkan pada saat IHSG bergerak seperti ini," kata William dalam analisisnya.

Bursa Asia mayoritas merah dengan penurunan Shanghai Komposit 0,2 persen (6 poin) ke posisi 3.021,01, Strait Times melemah 0,28 persen atau sebesar 8,83 poin ke posisi 3.126,92, dan Hang Seng Hong Kong terkoreksi sebesar 0,09 persen (14,8 poin) pada posisi 16.574,58. Sementara itu, Nikkei naik 0,8 persen (320 poin) pada level 40.230,3.

Baca juga: IHSG adalah Apa? Ini Pengertiannya

Rupiah melemah

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir data Bloomberg, pukul 09.20 WIB rupiah berada pada level Rp 15.714 per dollar AS.

Rupiah melemah 10 poin atau 0,06 persen dibanding penutupan sebelumnya Rp 15.704 per dollar AS.

Ilustrasi uang rupiah, uang kertas rupiah.SHUTTERSTOCK/PUTRADIGITALID Ilustrasi uang rupiah, uang kertas rupiah.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, meskipun bergerak melemah di awal sesi, rupiah berada dalam tren menguat hari ini. Sentimen positif datang dari rilis data ekonomi AS yang melemah di Jumat malam pekan lalu.

"Rupiah berpotensi menguat terhadap dollar AS hari ini. Tapi di sisi lain, persoalan kenaikan inflasi dalam negeri dan isu twin deficit yang memberikan sentimen negatif, bisa menahan penguatan rupiah," kata Ariston kepada Kompas.com.

Baca juga: Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Hari ini rupiah berpotensi menguat ke arah Rp 15.650 per dollar AS, dengan potensi pelemahan ke arah Rp 15.730 per dollar AS.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Cadangan Devisa RI  Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Cadangan Devisa RI Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Whats New
Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Whats New
Luhut Optimistis Upacara HUT RI Ke-79 Bisa Dilaksanakan di IKN

Luhut Optimistis Upacara HUT RI Ke-79 Bisa Dilaksanakan di IKN

Whats New
Perkuat Distribusi, Nestlé Indonesia Dukung PT Rukun Mitra Sejati Perluas Jaringan di Banda Aceh

Perkuat Distribusi, Nestlé Indonesia Dukung PT Rukun Mitra Sejati Perluas Jaringan di Banda Aceh

BrandzView
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Harga Emas Dunia Turun di Tengah Penantian Pasar

Harga Emas Dunia Turun di Tengah Penantian Pasar

Whats New
Resmi Melantai di BEI, Saham Emiten Aspal SOLA Naik 30 Persen

Resmi Melantai di BEI, Saham Emiten Aspal SOLA Naik 30 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com