Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Udin Suchaini
ASN di Badan Pusat Statistik

Praktisi Statistik Bidang Pembangunan Desa

Benarkah Petani hingga Buruh Tani Untung Kenaikan Harga Gabah?

Kompas.com - 05/03/2024, 07:59 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Upah buruh meningkat sejak awal 2023

Pada Agustus 2023, upah buruh di sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan memiliki nilai terendah dibanding sektor lain, padahal di setiap kontraksi ekonomi penyerapan sektor ini selalu positif.

Hasil survei tenaga kerja nasional (Sakernas) Agustus 2023, upah buruh sektor pertanian sebesar 2,4 juta per bulan. Jauh lebih rendah dibanding sektor Informasi dan Komunikasi, Aktivitas Keuangan dan Asuransi, serta Pertambangan dan Penggalian di atas 4,5 juta per bulan.

Upah buruh meningkat signifikan dari Februari hingga Agustus. Upah buruh naik 15,15 persen dari Rp 2.062.328 pada Februari 2023 menjadi Rp 2.374.788 pada Agustus 2023. Kenaikan ini jauh lebih tinggi dari kenaikan harga gabah antara Februari hingga Agustus.

Peningkatanan harga gabah kering giling (GKG) hanya 2,14 persen, dari Rp 5.711 Februari 2023 menjadi Rp 5.833 pada Agustus.

Peningkatan harga gabah kering panen (GKP) hanya 5,03 persen, dari Rp 6.436 pada Februari 2023 menjadi Rp 6.760 pada Agustus.

Petani penggarap mengorbankan kenaikan harga gabah dengan menanggung beban produksi yang kian bertambah. Hal ini terlihat dari nilai NTP tanaman pangan di bawah 100 dari Maret hingga September.

Sebagai gambaran, buruh tani mendapatkan bayaran harian dengan nilai disesuaikan jenis rangkaian tanam.

Merujuk pada publikasi Statistik Upah Buruh Tani di Perdesaan 2022 diperoleh delapan rangkaian upah sebagai berikut:

Mencangkul sebesar Rp 86.196 per hari, membajak sebesar Rp 88.293 per hari, menanam sebesar Rp 73.896 per hari, merambet sebesar Rp 74.776 per hari, memanen sebesar Rp 78.322 per hari, pemupukan sebesar Rp 78.771 per hari, penyemprotan organisme pengganggu tanaman sebesar Rp 82.166 per hari, perontokan sebesar Rp 79.770 per hari.

Ketika ditotal secara bulanan, nominal upah buruh tani tetap di bawah upah minimum, apalagi menjadi buruh tani yang tidak genap 30 hari.

Kondisi ini mempertegas rendahnya daya beli jika mengandalkan hasil kerja di pertanian untuk hidup sehari-hari.

Memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, bertani dan menjadi buruh tani bukan satu-satunya pekerjaan yang dimiliki.

Menurut catatan BPS pada Side Hustle di Indonesia: Karena Tuntutan Ekonomi atau Aktualisasi Diri? terdapat 44 persen pekerja yang memiliki pekerjaan tambahan berasal dari sektor pertanian.

Meski demikian, saat ini pertanian tanaman pangan masih menjadi tempat menggantungkan hidup bagi petani gurem dan buruh tani.

Berdasarkan data Sensus Pertanian 2023, jumlah petani gurem sebanyak 10.107.053 jiwa. Sementara, menurut publikasi Penghitungan dan Analisis Kemiskinan Makro Indonesia Tahun 2023 sebanyak 48,86 persen rumah tangga miskin dengan kepala rumah tangga yang bekerja di sektor pertanian.

Nyatanya, kenaikan harga gabah tak hanya menjadi penopang hidup petani penggarap, tetapi termasuk buruh di dalamnya.

Harapannya, peningkatan harga gabah mampu mengubah wajah 12,22 persen penduduk miskin perdesaan yang sebagian besar terdiri dari petani gurem dan buruh tani.

Meski realitanya, kenaikan upah dan harga gabah yang diterima harus tergilas pada inflasi kemoditas bahan pokok yang terlanjur tinggi.

Akhirnya, apa yang layak kita syukuri dari ketahanan pangan dengan murahnya harga beras yang ditopang oleh pengorbanan petani gurem dan buruh akibat murahnya harga gabah selama ini?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com