Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir Sebut BUMN Tidak Akan Lagi Gencar di Bisnis Hotel

Kompas.com - 08/03/2024, 17:27 WIB
Yohana Artha Uly,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat ditemui di Indonesia Arena GBK, Jakarta, Minggu (3/3/2024).KOMPAS.com/Isna Rifka Sri Rahayu Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat ditemui di Indonesia Arena GBK, Jakarta, Minggu (3/3/2024).

"Tapi untuk lini-lini penting seperti vaksin, energi, perkebunan yang konteksnya juga menuju bagaimana kesediaan pangan, keseimbangan energi, airport, pelabuhan, kereta api, saya rasa masih diperlukan," lanjut Erick.

Sebelumnya, Prabowo Subianto menyebut tak perlu adanya BUMN yang bergerak di sektor perhotelan. Ia pun meminta pandangan Menteri BUMN Erick Thohir terkait ide tersebut.

Hal itu diungkapkan Prabowo dihadapan Erick dalam acara Macro Day - Mandiri Investment Forum 2024 di Fairmont Jakarta, Selasa (5/3/2024) lalu.

Baca juga: Apa Alasan Prabowo Usul BUMN Sebaiknya Dilarang Bisnis Hotel?

"Saya pikir, kita tidak perlu BUMN hotel. Bagaimana menurut Pak Erick? Saya minta saran Pak Erick," ujarnya.

Calon Presiden itu mengatakan, pertimbangan tersebut muncul seiring dirinya ingin merasionalisasi atau mengurangi BUMN yang tidak memiliki strategi bisnis yang jelas.

Selain itu, dirinya ingin investasi bisa didapatkan dari mana saja, serta ingin sektor swasta semakin berkembang.

Oleh karena itu, Prabowo menilai perlunya diberikan ruang lebih luas bagi sektor swasta untuk mengembangkan bisnisnya. Maka, rasionalisasi BUMN menjadi salah satu cara untuk memberikan ruang kepada swasta.

Baca juga: Disindir Prabowo, Ini Belasan BUMN yang Punya Bisnis Hotel

"BUMN, Pak Erick, kita harus rasionalisasi, jika tidak ada alasan yang sangat strategis, mungkin kita harus punya program rasionalisasi privatisasi dari BUMN," kata Prabowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com