Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Kerap Alami Ketidakadilan di Tempat Kerja, Ini Sebabnya

Kompas.com - 13/03/2024, 14:43 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Sementara itu, hampir setengahnya atau 49 persen mengatakan mereka mengalami peningkatan fleksibilitas. Jumlah tersebut dua kali lipat lebih besar dari jumlah responden yang menyatakan bahwa mereka akan beralih ke peran yang tidak terlalu menuntut yaitu 21 persen.

Tanpa keseimbangan kehidupan kerja, para pekerja berisiko mengalami kelelahan, penurunan produktivitas, penurunan kepuasan kerja, dan masih banyak lagi.

Studi tahun ini menemukan bahwa lebih dari separuh atau 52 persen pekerja perempuan melaporkan bahwa kesehatan mental mereka terganggu hingga mereka merasa kelelahan karena bekerja sepanjang waktu.

Tuntutan akan fleksibilitas bukan sekadar tren pandemi. Pekerjaan yang fleksibel juga menjadi perhatian utama para pencari kerja perempuan.

Dari responden perempuan yang saat ini tidak bekerja untuk mendapatkan upah dan sedang mencari pekerjaan, setengahnya atau 52 persen mengatakan kesulitan dalam mendapatkan peluang kerja jarak jauh atau hibrid adalah penyebab sulitnya mendapatkan pekerjaan.

Hal ini merupakan penyebab utama mengapa pemberi kerja tidak menelepon kembali 43 persen, dan sebanyak 32 persen menawarkan gaji yang rendah.

Sebagian besar pekerja berpengetahuan tiba-tiba diharuskan bekerja dari rumah pada tahun 2020, dan kini banyak dari mereka yang enggan kembali bekerja lebih dari 40 jam di kantor setiap minggu kerja.

Hal ini terutama berlaku bagi pekerja perempuan yang merawat orang tua lanjut usia, mengantar anak-anak mereka ke sekolah dan beraktivitas, atau memikul sebagian besar tanggung jawab rumah tangga.

Lalu, apa yang harus dilakukan pemberi kerja untuk memastikan kesetaraan gender tetap dapat dilakukan pada bisnisnya?

Studi SurveyMonkey menemukan bahwa menawarkan lebih banyak kesempatan untuk promosi dan jadwal yang lebih fleksibel merupakan hal utama yang dapat dilakukan pemberi kerja untuk membantu pekerja perempuan mencapai tujuan karir mereka.

“Penelitian ini juga menemukan bahwa 44 persen pekerja perempuan secara keseluruhan khawatir akan menghadapi tantangan karir karena benar-benar memanfaatkan pengaturan kerja yang fleksibel,” ujar penelitian tersebut.

SurveyMonkey menyebut bahwa temuan ini penting, jika perusahaan ingin menawarkan pekerjaan yang fleksibel dan proaktif dalam mengatasi permasalahan kesenjangan pekerja.

“Bias kedekatan, akses yang tidak adil terhadap peluang, dan miskomunikasi adalah isu-isu yang harus diatasi sejak awal,” lanjut penelitian itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com