Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Puni Ayu, Menapak Direktur Citi Indonesia lewat Komunikasi Korporasi

Kompas.com - 14/03/2024, 10:11 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Memilih sebuah profesi untuk dijalani selama berpuluh-puluh tahun ternyata bisa didasari oleh keinginan untuk mengembangkan diri. Hal tersebut terjadi pada Puni Ayu Anjungsari yang kini menjabat sebagai Director Country Head of Corporate Affairs Citibank N.A. Indonesia (Citi Indonesia)

Puni sudah lebih dari 20 tahun terjun ke bidang yang sebagian besar terkait dengan komunikasi korporasi. Ia lantas mengenang bagaimana ia pertama kali terjun dan menekuni bidang komunikasi ini di masa lalu.

"Saya sebenarnya masuk ke komunikasi awalnya karena alasan yang cukup selfish. Saya sebenarnya orangnya introvert. Saya sebenarnya orangnya suka eksplosif tidak dapat mengontrol emosi, awalnya seperti itu. Itu termanifestasi karena dari kecil saya selalu dibilang bahwa kamu sebenarnya, yang kamu sampaikan benar. Tetapi cara kamu menyampaikan tidak bagus. Jadi akhirnya orang tidak mau dengerin. Ini berulang kali disampaikan keluarga saya," ungkap dia ketika ditemui di kantornya, Rabu (13/3/2024).

Baca juga: Cerita Sandiaga Uno Ambil KPR di Singapura Berjangka 30 Tahun

"Lalu bagaimana saya menjadi orang yang lebih baik? Oh berarti saya harus mencari profesi yang membuat saya lebih terstruktural bicara, lebih bisa mengontrol emosi. Ternyata saya menemukan profesi ini membuat saya jadi orang yang lebih baik. Di lain pihak saya juga merasakan passion saya ada di situ. Saya bisa memberikan suara pada hal-hal yang tadinya tidak diperhatikan oleh orang," imbuh dia.

Dalam menjalani kariernya, tentu saja banyak pengalaman di masa lalu yang membentuk Puni menjadi pribadi saat ini. Hal tersebut tidak berubah begitu saja dalam satu hari.

Dia tak pernah lupa dengan semua pelajaran yang diterima di masa lalu. Puni selalu menghargai bagaimana orang-orang di sekitarnya membukakan jalan menuju apa yang telah diraih saat ini.

"Sampai hari ini saya akan selalu ingat beberapa orang kunci yang memiliki kontribusi signifikan dalam karier saya. Kebanyakan adalah atasan saya sendiri, mereka saya anggap sebagai mentor. Saya cukup beruntung bertemu dengan atasan yang bisa sekaligus menjadi mentor. Mereka banyak mengajarkan hal baru, kadang pada saat mengajarkannya itu painfull," cerita dia diiringi gelak tawa.

Puni menceritakan, suatu ketika, ia tiba-tiba diminta untuk memoderasi sebuah sesi negosiasi yang berat dan penting. Semula ia tidak yakin dapat melewati hal tersebut. Namun, mantan atasannya tersebut kemudian meyakinkan dia untuk melakukan hal itu.

"Dia bilang, 'the best way to learn, is to just do it,'" ujar dia.

Di lain kesempatan, ia mendapatkan pelajaran untuk menjadi pribadi yang tenang dalam segala kondisi. Hal itu terbukti berguna dalam perjalanan kariernya. Sebab, tak jarang bagian komunikasi korporasi adalah pihak yang akan dipanggil ketika kondisi perusahaan sedang genting.

"Orang ini membantu saya untuk berpikir semuanya baik-baik saja, semuanya akan terlewati. Jadi jangan gampang panik, karena sebenarnya ketika sudah mencapai ketenangan itu, kita akan bisa melihat solusi apa yang sebaiknya ditempuh. Kalau kita panik malah biasanya kita ambil keputusan berdasarkan perasaan, tapi kalau kita tenang, biasanya logikanya bisa jalan dan kelihatan dengan jernih apa yang harus dilakukan," tutur dia.

Puni sendiri telah menggeluti bidang komunikasi selama lebih dari 20 tahun. Sepanjang waktu itu, ia merasakan revolusi yang besar dalam bidang komunikasi. Salah satu hal yang menjadi sorotan adalah disrupsi teknologi yang membuat semua hal bergerak lebih cepat.

"Sekarang, yang jadi opinion leader bisa siapa saja, yang memberikan berita bisa siapa saja. Kalau dulu jauh lebih mudah untuk kita tahun siapa saja media kunci yang harus kita kelola hubungannya dengan baik," terang dia.

Hal itu membuat Puni sebagai seorang yang menggeluti bagian hubungan masyarakat perlu meningkatkan kesadaran untuk menyimak media sosial lebih dalam. Pasalnya, media sosial merupakan salah satu titik pertama berita-berita yang menyebar di masyarakat.

Secara tidak langsung, hal itu membuat tugasnya perlu lebih cepat, lincah, dan mampu menyentuh sektor informal dengan kehadiran langsung.

"Prinsip kami di komunikasi itu, kata-kata bukan hanya kata-kata, kata-kata memiliki power. Jadi kami harus menggunakan kata-kata dengan bijaksana dan dengan cara dan waktu yang tepat," imbuh dia.

Apa yang terjadi dan harus dihadapi dengan perkembangan teknologi belakangan ini jelas tidak dibayangkan Puni pada awal karirnya 20 tahun lalu. Namun demikian, perubahan ini ternyata membawa bidang komunikasi memiliki peran yang lebih strategis. Pasalnya, komunikasi yang baik bisa berkontribusi langsung pada perusahaan.

Dalam menjalani karier di bidang komunikasi korporasi, Puni selalu percaya pada dua prinsip. Prinsip yang selalu dipegang tersebut yaitu pemilihan waktu yang tepat dan selalu transparan.

Perihal transparan, ia sadar masyarakat saat ini adalah masyarakat yang kritis dan pintar. Hal tersebut masih ditambah dengan beragamnya platform yang dapat digunakan untuk mengamplifikasi suara masyarakat.

Director, Country Head of Corporate Affairs Citibank N.A. Indonesia (Citi Indonesia) Puni Ayu Anjungsari ketika ditemui di kantornya, Rabu (13/3/2024).Dok. Citi Indonesia Director, Country Head of Corporate Affairs Citibank N.A. Indonesia (Citi Indonesia) Puni Ayu Anjungsari ketika ditemui di kantornya, Rabu (13/3/2024).
Baca juga: Perempuan Kerap Alami Ketidakadilan di Tempat Kerja, Ini Sebabnya

Untuk itu, dirinya akan selalu mengusahakan transparansi sesuai dengan porsi dan tujuannya. Sepaket dengan itu, pemilihan waktu menjadi komponen lain yang harus diperhatikan dalam membentuk komunikasi korporasi.

"Harus timing-nya pas, karena waktu itu kalau sudah lewat sedikit kadang-kadang yang disampaikan itu jadi sudah basi. Kedua, mereka sudah punya persepsi yang terbentuk. Jadi mengubahnya susah. Dan seringkalo kalau tidak jujur, kami menggali lubang kami sendiri. Pasti akan ketahuan, dan ujung-ujungnya mempersulit diri sendiri. Prinsip itu ternyata sangat teruji di karier saya, setiap kami menghadapi krisis," terang dia.

Puni menceritakan, ketika perusahaan memilih untuk menunda menjelaskan dan berkomunikasi dengan publik justru berpotensi menimbulkan akibat yang lebih buruk.

Saat ini, Puni merupakan Director Country Head of Corporate Affairs Citibank N.A. Indonesia (Citi Indonesia). Ia berperan sebagai garda depan menjaga reputasi Citi Indonesia. Hal tersebut dilakukan baik secara internal perusahaan, maupun dari luar seperti memonitor media massa dan memantau media sosial.

Peran Puni juga termasuk di dalamnya bekerja sama dengan Human Resource (HR) untuk menjalin komunikasi secara internal kepada karyawan agar memiliki kebanggaan menjadi bagian dari Citi Indonesia.

"Secara proaktif kami juga melakukan berbagai kegiatan untuk memastikan, orang juga tahu Citi Indonesia melakukan apa saja. Jadi setiap tahun kami menentukan setiap tahun ami temanya ingin lebih banyak komunikasi tentang apa," ujar dia.

"Dua tahun terakhir ini, banyak dari komunikasi kami tenkan pada komitmen Citi Indonesia untuk terus ada di Indonesia, karena banyak sekali corporate action yang diambil oleh Citi. Jadi penting untuk kami melakukan berbagai inisiatif untuk memastikan masyarakat tahu, kami tidak pergi kemana-mana," tandas dia.

Baca juga: Profil Sukanto Tanoto, Taipan RI yang Beli Hotel Mewah di Shanghai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com