Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramadhan 2024, Pengunjung Mal Diproyeksikan Naik 20 Persen

Kompas.com - 14/03/2024, 17:42 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja optimistis kunjungan masyarakat ke mal meningkat 15-20 persen selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024.

Alphonzus mengatakan, salah satu faktor peningkatan kunjungan tersebut kondisi yang relatif kondusif pasca Pemilu 2024.

"Pusat Perbelanjaan optimis rata-rata tingkat kunjungan pada saat Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini akan lebih tinggi dari tahun lalu, diperkirakan akan terjadi peningkatan sekitar 15-20 persen," kata Alphonzus saat dihubungi Kompas.com, Kamis (14/3/2024).

Baca juga: Pengusaha Minuman Ringan Pede Produknya BakalLaris Manis Sepanjang Ramadhan

"Salah satu faktor utama adalah kondisi hasil Pemilu 2024 yang relatif kondusif dan dapat dipertahankan terus sampai dengan bulan Ramadhan dan Idul Fitri," sambungnya.

Alphonzus mengatakan, momentum Ramadhan akan dimanfaatkan setiap pusat perbelanjaan menyelenggarakan berbagai aktivitas yang bersifat hiburan, keagamaan, dan kebudsyaan serta aneka promo dan diskon belanja.

"Berbagai program promo belanja salah satunya adalah diskon belanja," ujarnya.

Lebih lanjut, Alphonzus mengatakan, semua kategori belanja akan mengalami peningkatan selama Ramadhan, namun kategori makanan dan minuman akan meningkat lebih tinggi dari kategori lainnya.

"Sementara pada saat liburan Idul Fitri nanti kategori makanan dan minuman serta hiburan yang akan mengalami peningkatan lebih tinggi dibandingkan kategori lainnya," ucap dia.

Baca juga: Simak Aturan Buka Puasa di MRT Jakarta Selama Ramadhan 2024

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Cadangan Devisa RI  Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Cadangan Devisa RI Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Whats New
Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com