Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Rumus Indeks Harga: Laspayres dan Agregatif Sederhana

Kompas.com - 15/03/2024, 11:21 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Ada beberapa cara menghitung indeks harga. Beberapa rumus indeks harga yang paling populer adalah metode Laspeyres.

Indeks harga adalah ukuran statistik yang digunakan untuk membandingkan perubahan harga suatu kelompok barang atau jasa dari satu periode waktu ke periode lainnya.

Ada dua jenis indeks harga, pertama indeks harga konsumen (IHK), yang mengukur perubahan harga barang dan jasa yang dibeli oleh rumah tangga konsumen, dan indeks harga produsen (IHP), yang mengukur perubahan harga barang-barang yang dijual oleh produsen.

Metode rumus indeks harga konsumen sama dengan perhitungan indeks harga produsen.

Baca juga: Pengertian Indeks Harga Konsumen, Kegunaan, dan Hitungnya

Rumus indeks harga

Secara umum, ada dua rumus indeks harga yang biasa dipakai para ekonom, pertama adalah indeks harga agregatif sederhana atau tidak berimbas, kedua yakni indeks harga agregatif tertimbang.

1. Rumus indeks harga agregatif sederhana

Rumus indeks harga agregatif sederhana adalah metode yang digunakan untuk menghitung perubahan harga keseluruhan dari sekelompok barang atau jasa dengan mengambil rata-rata harga dari seluruh item tersebut.

Ini adalah salah satu cara yang lebih sederhana untuk menghitung indeks harga tanpa memperhitungkan bobot relatif dari masing-masing item.

Berikut ini rumus indeks harga agregatif sederhana:

IA = Pn : Po x 100

  • IA: indeks harga agregatif tidak ditimbang
  • Pn: harga yang dihitung angka indeksnya
  • Po: harga pada tahun dasar

Untuk menggunakan rumus indeks harga agregatif sederhana, termasuk rumus indeks harga konsumen, tentukan kumpulan barang atau jasa yang akan diamati. Ini bisa mencakup berbagai jenis barang atau jasa, tergantung pada lingkup analisis yang diinginkan.

Baca juga: IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan): Pengertian dan Fungsinya

Lalu tentukan tahun dasar atau periode referensi yang akan digunakan sebagai dasar untuk perhitungan indeks harga. Harga-harga pada tahun dasar akan digunakan sebagai acuan untuk membandingkan harga-harga pada periode berikutnya.

Setelah itu dapatkan data harga barang atau jasa yang dipilih untuk setiap periode yang akan dianalisis. Data ini bisa diperoleh dari survei harga, laporan perdagangan, atau sumber lainnya.

Untuk setiap periode waktu, hitung rata-rata harga dari seluruh barang atau jasa yang diamati. Ini dapat dilakukan dengan menjumlahkan harga-harga tersebut dan kemudian membaginya dengan jumlah barang atau jasa.

2. Rumus indeks harga tidak tertimbang

Berbeda dengan rumus indeks harga agregatif sederhana, rumus indeks harga tidak tertimbang memiliki beberapa metode pertitungan misalnya saja rumus indeks harga laspeyres, metode Paasche, metode irving fisher, drobisch and bowley, dan marshal edgewarth.

Rumus indeks harga laspeyres

Indeks Laspeyres adalah indeks harga tertimbang dengan kuantitas barang pada tahun dasar (Qo ) sebagai faktor penimbangnya.

IL = (Pn x Qo) : (Po x Qo) x 100

  • IL = Angka indeks laspeyres
  • Pn= Harga pada tahun yang dihitung indeksnya
  • Po= Harga pada tahun dasar
  • Qo= Kuantitas pada tahun dasar

Rumus indeks harga laspeyres merupakan bagian dari rumus indeks harga tidak tertimbang. Ini adalah salah satu metode yang umum digunakan untuk menghitung perubahan harga barang dan jasa dari satu periode waktu ke periode lainnya.

Baca juga: Harga Emas Dunia Turun, Usai Indeks Harga Produsen AS Naik Melebihi Perkiraan

Metode Laspeyres memperhitungkan bobot relatif dari masing-masing barang atau jasa yang diamati, yang berarti bahwa komposisi belanja pada periode dasar dianggap tetap tidak berubah seiring waktu.

Dalam rumus ini, indeks harga dihitung dengan membandingkan total nilai belanja pada periode tertentu dengan total nilai belanja pada periode dasar, yang masing-masing dikalikan dengan kuantitas barang atau jasa yang dibeli pada periode dasar. Hasilnya kemudian dinormalisasi dengan faktor 100.

Metode Laspeyres memiliki keuntungan karena mempertahankan komposisi belanja pada periode dasar, yang memudahkan perbandingan antara periode waktu yang berbeda.

Namun, metode ini dapat menyebabkan bias jika terjadi perubahan signifikan dalam pola konsumsi atau pengeluaran dari satu periode ke periode lainnya.

Selain menggunakan rumus indeks harga laspeyres, pilihan lainnya dalam indeks harga tidak tertimbang yaitu indeks paasche.

Baca juga: Indeks Harga Perdagangan Besar Tumbuh 0,20 Persen di Mei 2023

Indeks paasche merupakan indeks harga tertimbang dengan kuantitas barang pada tahun yang diukur (Qn) sebagai faktor penimbangnya.

IP : (Pn x Qn) : (Po x Qn) x 100

  • IP = Angka indeks paasche
  • Pn = Harga tahun yang dihitung angka indeksnya
  • Po = Harga pada tahun dasar
  • Qn= Kuantitas tahun yang dihitung angka indeksnya

Itulah beberapa cara menghitung indeks harga, termasuk menggunakan rumus indeks harga agregatif sederhana dan rumus indeks harga tidak tertimbang.

Rumus indeks harga laspeyres adalah bagian dari rumus indeks harga tidak tertimbang. Metode perhitungan lainnya yakni rumus indeks harga agregatif sederhana.KOMPAS.COM/SUKOCO Rumus indeks harga laspeyres adalah bagian dari rumus indeks harga tidak tertimbang. Metode perhitungan lainnya yakni rumus indeks harga agregatif sederhana.

Baca juga: Definisi Indeks Harga, Tujuan, Rumus, dan Perhitungannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com