Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis-jenis Inflasi Ekonomi Menurut Tingkatan, Sifat, dan Asalnya

Kompas.com - 16/03/2024, 13:46 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Jenis inflasi ini terjadi ketika permintaan agregat (total permintaan dalam perekonomian) melebihi penawaran agregat (total produksi dalam perekonomian). Ini terjadi karena konsumen, bisnis, atau pemerintah terlalu banyak menghabiskan uang. Ini sering terjadi dalam kondisi ekonomi yang kuat.

2. Inflasi cost-push

Inflasi jenis ini terjadi ketika biaya produksi meningkat, mendorong produsen untuk menaikkan harga jual mereka. Penyebab umumnya termasuk kenaikan harga bahan baku, upah tenaga kerja, atau biaya produksi lainnya. Ini sering terjadi dalam kondisi ekonomi yang lemah.

3. Inflasi built-in

Ini adalah jenis inflasi di mana harapan inflasi di masa depan menjadi faktor penting dalam menentukan tingkat inflasi saat ini. Misalnya, pekerja mungkin menuntut kenaikan gaji yang besar untuk mengimbangi kenaikan harga yang mereka perkirakan terjadi di masa depan.

4. Inflasi struktural

Inflasi struktural terjadi karena ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan dalam perekonomian, yang seringkali berakar pada masalah struktural yang mendasar seperti monopoli, birokrasi yang berlebihan, atau kekurangan pasokan dalam sektor kunci.

5. Inflasi moneter

Inflasi moneter terjadi ketika jumlah uang beredar dalam perekonomian meningkat secara signifikan. Hal ini dapat disebabkan oleh pencetakan uang berlebihan oleh bank sentral atau peningkatan kredit yang berlebihan dalam sistem perbankan.

Baca juga: 7 Dampak Inflasi, Dampak Negatif dan Positif bagi Perekonomian

Jenis jenis inflasi berdasarkan asalnya

1. Inflasi dari luar negeri

Inflasi yang disebabkan oleh faktor-faktor eksternal atau luar negeri sering disebut sebagai inflasi berdasarkan asalnya luar negeri atau inflasi impor. Ini terjadi ketika negara mengalami kenaikan harga barang-barang impor yang dibawa dari luar negeri.

Misalnya jika mata uang suatu negara mengalami depresiasi terhadap mata uang negara-negara lain, maka harga barang impor akan naik secara relatif. Kenaikan harga ini akan tercermin dalam tingkat inflasi di negara tersebut.

Lalu jika harga komoditas global naik, termasuk minyak, biji-bijian, atau logam, negara yang bergantung pada impor komoditas ini akan mengalami kenaikan harga barang impor, yang dapat mengakibatkan inflasi.

2. Inflasi dari dalam negeri

Jenis inflasi yang berasal dari dalam negeri merujuk pada kenaikan harga barang dan jasa yang disebabkan oleh faktor-faktor domestik dalam suatu negara.

Pertama karena permintaan barang dan jasa di dalam negeri meningkat secara signifikan melebihi kapasitas produksi, hal ini dapat mendorong kenaikan harga karena produsen cenderung menaikkan harga untuk menyeimbangkan penawaran dan permintaan.

Lalu peningkatan biaya produksi, seperti kenaikan upah tenaga kerja, biaya energi, atau biaya bahan baku, dapat mendorong produsen untuk menaikkan harga jual produk mereka untuk menutupi biaya tambahan tersebut.

Kemudian adanya peningkatan tarif pajak atau pengenakan pajak baru oleh pemerintah dapat menyebabkan kenaikan harga barang dan jasa karena biaya pajak yang lebih tinggi dialihkan kepada konsumen dalam bentuk harga yang lebih tinggi.

Baca juga: Dampak Inflasi, McDonalds AS Sepi Pengunjung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com