Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Dampak Inflasi, Dampak Negatif dan Positif bagi Perekonomian

Kompas.com - 16/03/2024, 10:54 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Dampak inflasi bisa dibilang cukup besar bagi perekonomian suatu negara. Imbasnya bisa negatif atau sebaliknya berefek positif pada kondisi ekonomi.

Mengutip laman Bank Indonesia, inflasi merupakan fenomena kenaikan harga-harga barang maupun jasa secara umum dan terjadi terus menerus dalam jangka waktu tertentu.

Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak bisa kemudian disebut inflasi, pengecualian jika kenaikan itu sampai meluas atau berdampak pada kenaikan harga pada barang lainnya.

Inflasi adalah kebalikan dari deflasi atau penurunan harga-harga barang atau jasa secara berturut-turut. Di Indonesia, perhitungan inflasi dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) di Indonesia.

BPS secara rutin melakukan survei guna mengumpulkan data harga dari berbagai macam barang dan jasa yang dinilai mewakili belanja konsumsi masyarakat. Data-data itu kemudian dipakai untuk menghitung tingkat inflasi dengan membandingkan harga-harga saat ini dengan periode sebelumnya.

Baca juga: Pengertian Inflasi, Penyebab, Dampak, dan Mengatasinya

Dampak inflasi

Inflasi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik faktor internal maupun eksternal dalam perekonomian suatu negara.

Dampak negatif inflasi

Meskipun inflasi kadang-kadang dianggap sebagai fenomena ekonomi yang normal, terlalu banyak inflasi atau bahkan deflasi (penurunan umum dalam tingkat harga) bisa memiliki dampak negatif yang signifikan.

Berikut beberapa dampak inflasi yang negatif:

1. Penurunan daya beli

Dampak inflasi yakni menyebabkan uang kehilangan nilainya dari waktu ke waktu, yang berarti konsumen dapat membeli lebih sedikit barang dan jasa dengan jumlah uang yang sama. Hal ini mengurangi daya beli masyarakat, terutama mereka yang memiliki pendapatan tetap atau tidak dapat menyesuaikan pendapatan mereka dengan cepat.

2. Ketidakpastian ekonomi

Inflasi yang tinggi atau tidak stabil dapat menciptakan ketidakpastian dalam perekonomian, mengganggu perencanaan bisnis, investasi, dan keputusan konsumen. Ketidakpastian ini dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi dan menyebabkan volatilitas yang merugikan di pasar keuangan.

3. Perubahan alokasi sumber daya

Inflasi dapat menyebabkan distorsi dalam alokasi sumber daya karena perubahan harga relatif antara barang dan jasa. Hal ini dapat mengganggu efisiensi ekonomi karena mengarahkan sumber daya ke sektor yang kurang produktif secara ekonomi.

4. Kenaikan suku bunga

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com