Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Kimia Farma Soal Penemuan Jenazah di Gudang Apotek

Kompas.com - 21/03/2024, 17:34 WIB
Yohana Artha Uly,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kimia Farma Tbk melalui anak usahanya, PT Kimia Farma Apotek (KFA), buka suara terkait penemuan jenazah di gudang Apotek Kimia Farma Hidayatullah, Samarinda, Kalimantan Timur.

Direktur Operasional KFA Muhardiman mengatakan, jenazah perempuan berinisial BMJ ditemukan pada Minggu (18/3/2024) di gudang obat yang menjadi tempat penyimpanan barang bekas. Gudang ini tidak dipakai untuk operasional harian.

Ia menyatakan, perseroan proaktif untuk mengusut kasus tersebut. Sejak ditemukannya jasad almarhumah, di hari yang sama pihaknya segera melaporkan kepada pihak berwajib.

Baca juga: Mayat Guru Wanita Ditemukan di Gudang Apotek Kimia Farma, Penyebab Kematian Masih Misteri

"Manajemen segera memerintahkan seluruh pegawai apotek untuk koperatif dengan aparat kepolisian untuk menyelesaikan kasus ini secara transparan dengan memberikan semua data dan informasi pendukung. Tidak ada yang ditutup-tutupi," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (21/3/2024).

Muhardiman menyebut, KFA Unit Bisnis Samarinda telah memberikan seluruh informasi dan bukti-bukti yang diperlukan, termasuk rekaman CCTV apotek.

Dia pun memastikan pergantian pimpinan KFA Hidayatullah tidak ada hubungannya dengan peristiwa tersebut.

Pergantian tersebut merupakan bagian dari program rutin mutasi kepada 50 kepala cabang apotek untuk penyegaran sumber daya manusia (SDM) di cabang-cabang Apotek Kimia Farma.

Baca juga: Laba Kimia Farma Lompat Ditopang Pendapatan Konsolidasi

Sementara itu, untuk memudahkan penyelidikan, Apotek Kimia Farma Hidayatullah ditutup sementara. Masyarakat bisa beralih ke layanan kesehatan pada apotek-apotek Kimia Farma lainnya yang ada di Kota Samarinda.

"Untuk memudahkan penyelidikan, manajemen KFA menutup sementara kegiatan operasional Apotek Kimia Farma Hidayatullah per tanggal 16 Maret 2024," ucap Muhardiman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com