Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNI Gelontorkan Pembiayaan Hijau Proyek PLTS di Bali

Kompas.com - 25/03/2024, 18:10 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mendukung transisi energi nasional melalui penyaluran pembiayaan hijau (green financing).

BNI memberikan fasilitas kredit kepada PT Medcosolar Bali Timur untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 25 Megawatt peak (MWp) di Desa Tianyar, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali.

Direktur Wholesale and International Banking BNI Agung Prabowo mengungkapkan, proyek PLTS ini merupakan proyek PLTS ground mounted terbesar di Indonesia yang diprakarsai oleh PT Medcosolar Bali Timur, anak usaha PT Medco Power Indonesia. BNI berperan sebagai sole lender untuk proyek ini.

Baca juga: Pemanfaatan Baru 140 MW, Kementerian ESDM Sebut Perlu Percepatan Pengembangan PLTS Atap

Partisipasi BNI dalam pendanaan green loan ini merupakan wujud upaya BNI untuk mendukung pencapaian target net zero emission pemerintah pada 2060.

"Saat ini, BNI secara aktif memfokuskan pembiayaan pada proyek-proyek yang termasuk dalam Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL) sebagai upaya untuk mendorong transisi energi hijau di Indonesia," ujar Agung, dalam keterangan resmi, dikutip Senin (25/3/2024).

Menurut Agung, kerja sama ini sejalan dengan misi PT Medco Power Indonesia sebagai salah satu induk usaha PT Medcosolar Bali Timur untuk memberikan nilai jangka Panjang dengan portofolio bisnis energi bersih Independent Power Producer (IPP), Operation & Maintenance (O&M), dan energi terbarukan yang berkelanjutan.

Adapun pendanaan proyek PLTS ini juga merupakan salah satu bentuk implementasi Environmental, Social, and Governance (ESG) di BNI.

"Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dan mewujudkan Indonesia yang lebih hijau," pungkas Agung.

Sebagai informasi, BNI telah menyalurkan pembiayaan di sektor hijau atau green loan sebesar Rp 67,9 triliun atau tumbuh 13,6 persen dibandingkan Desember 2022.

Direktur Risk Management BNI David Pirzada mengatakan, penyaluran green loan sebagai upaya mendorong keberlanjutan, berkomitmen dalam mendukung pencapaian net zero emission lewat green loan atau pembiayaan di sektor hijau.

Dalam mendorong pertumbuhan green loan ini, BNI juga telah menetapkan insentif keringanan bunga khususnya untuk 4 kategori green loan seperti energi terbarukan, transportasi ramah lingkungan, bangunan berwawasan lingkungan, dan pengelolaan sumber daya alam.

Di sisi lain, BNI mengoptimalkan penyaluran green bond sebesar Rp 5 triliun ke sektor energi terbarukan, transportasi ramah lingkungan, pengolahan sampah, bangunan berwawasan lingkungan, dan pengelolaan sumber daya alam.

Baca juga: Aturan Baru PLTS Atap: Skema Ekspor-Impor Listrik Dihapus, Pelanggan Tak Lagi Dapat Pengurangan Tagihan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com