Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pengguna Ojol, Susah Dapat "Driver" hingga Dibatalkan Berkali-kali...

Kompas.com - 06/04/2024, 14:11 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Menurut Sujirho, driver yang menjemput, alasan pesanan banyak dibatalkan karena rute yang dilalui menuju ke tujuan merupakan wilayah yang dikenal paling sering macet. Sehingga para driver lebih memilih menolak pesanan tersebut.

“Itu macet ke arah sana itu paling cepat 45-50 menitan. Padahal tarifnya murah karena sebenarnya enggak jauh-jauh amat kalau enggak macet. Kan driver enggak mau rugi jadi yah di-cancel-cancel-kan,” katanya.

Sementara mengenai lamanya pesanan mendapat driver, menurut dia, karena jumlah yang memesan lebih banyak daripada driver. Sehingga driver pun memilah-milah pesanan yang mau diterima.

“Tentu driver yang enggak mau rugi itu kan milih-milih pesannya. Kalau dekat diambil, kalau enggak (jauh) yah enggak diambil. Tapi memang ada juga yang mematikan aplikasinya. Kemudian dihidupkan kalau macetnya sudah selesai,” jelas Sujirho.

Penjelasan Gojek dan Grab

Merespons keluhan konsumenn mendapatkan driver,  SVP Corporate Affairs Gojek Rubi W Purnomo menjelaskan bahwa hal itu karena banyaknya mitra Gojek yang sudah pulang ke kampung halamannya untuk merayakan momen Lebaran bersama keluarga.

“Pada masa menjelang Hari Raya Idul Fitri ini, banyak masyarakat Indonesia merayakannya bersama keluarga dan kerabat di kampung halaman. Demikian juga dengan sebagian mitra driver Gojek yang saat ini sedang merayakan momen istimewa tersebut bersama keluarganya," ucap Rubi.

“Untuk tetap mendapatkan pengalaman terbaik, kami mengimbau seluruh pelanggan dan pengguna layanan Gojek agar mengalokasikan waktu tambahan, terutama di jam-jam sibuk, pada saat menggunakan berbagai layanan yang tersedia di aplikasi Gojek," sambung Rubi.

Sementara itu Director of Operations Jabodetabek Grab Indonesia, Tyas Widyastuti menyampaikan, pemesanan driver Grab dari pelanggan telah diatur secara otomatis dari sistem aplikasi. Menurut dia, sejumlah keluhan terkait titik penjemputan yang cukup jauh dan dikeluhkan mitra driver, sebenarnya telah mempertimbangkan beberapa faktor.

“Termasuk perbandingan permintaan konsumen dengan jumlah mitra pengemudi yang belum mendapatkan alokasi perjalanan, serta jarak ke titik penjemputan dari lokasi mitra pengemudi,” sebut Tyas seperti dikutip dari Kompas Tren.

Baca juga: Blak-blakan, Bos GOTO Ambisi Ingin Kalahkan E-Commerce Milik Pemodal Kakap

Adapun penentuan tarif dan nominal yang didapatkan mitra driver-nya, Tyas menyebutkan hal itu sudah ditentukan sesuai proporsi yang berlaku. Artinya, semakin tinggi tarif (termasuk komponen lonjakan biaya) yang dibayarkan oleh konsumen, maka semakin tinggi pendapatan bersih diterima oleh driver. Namun, Tyas menyebutkan mitra pengemudi Grab diberikan kebebasan untuk memilih perjalanan sesuai preferensi mereka.

“Pertimbangannya kenaikan permintaan yang eksponensial, cuaca hujan ekstrim yang sempat menyebabkan banjir di beberapa ruas jalan, serta kepadatan lalu lintas yang lebih tinggi,” kata dia.

Guna meningkatkan potensi driver untuk mengambil layanan penjemputan penumpang, Tyas membeberkan Grab telah menerapkan sejumlah strategi.

Strategi tersebut antara lain memberlakukan kenaikan harga hanya di waktu tertentu dan memberikan bonus insentif selama periode libur Lebaran pada 6-14 April 2024.

Menurut dia, hal tersebut berguna untuk mengapresiasi setiap usaha driver dan akan secara konsisten dievaluasi sesuai kondisi di lapangan.

Baca juga: Respons Gojek, Grab, dan Maxim terhadap Imbauan Kemenaker soal THR Ojol

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com