Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Keuntungan Investasi Emas, Pemula Perlu Pahami

Kompas.com - 12/04/2024, 14:17 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CBS News

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga emas terus berada di rekor tertinggi. Pada Jumat (12/4/2024), harga emas Antam saja tercatat naik Rp 18.000 ke level Rp 1.324.000 per gram.

Emas adalah salah satu aset yang secara historis memiliki kinerja baik selama periode gejolak ekonomi dan geopolitik, termasuk inflasi tinggi.

Jika Anda belum atau sedang tertarik investasi emas, ada beberapa alasan mengapa Anda harus menambahkan logam mulia ini ke dalam portofolio investasi.

Baca juga: Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 12 April 2024

Ilustrasi emas batangan, logam mulia. SHUTTERSTOCK/VLADKK Ilustrasi emas batangan, logam mulia.

Dikutip dari CBS News, berikut beberapa keuntungan investasi emas yang perlu diketahui oleh investor pemula.

1. Emas terbukti menjadi lindung nilai terhadap inflasi

Sepanjang sejarah, emas secara konsisten menunjukkan kemampuannya untuk mempertahankan nilainya dan bahkan menaikkan harganya pada saat inflasi tinggi.

Hal ini karena emas adalah aset fisik berwujud yang tidak mengalami penurunan daya beli seperti mata uang kertas.

Ketika harga barang dan jasa naik akibat inflasi, nilai riil kepemilikan uang tunai cenderung menurun. Namun emas, yang tidak dapat dicetak atau dicairkan seperti uang kertas, tetap memiliki nilai intrinsiknya.

Baca juga: Cetak Rekor Lagi Usai Lebaran, Harga Emas Antam 12 April 2024 Naik Rp 18.000 Per Gram

Hal ini menjadikan emas pilihan yang menarik bagi investor yang ingin mempertahankan daya beli kekayaannya.

2. Emas adalah salah satu pilihan diversifikasi portofolio investasi

harga emas dalam tren kenaikan dalam jangka panjang. Hal tersebut didukung oleh sejumlah sentimen.PIXABAY/LINDA HAMILTON harga emas dalam tren kenaikan dalam jangka panjang. Hal tersebut didukung oleh sejumlah sentimen.

Diversifikasi adalah prinsip utama investasi yang sehat, karena membantu mengurangi risiko dan meredakan volatilitas dalam portofolio Anda.

Emas merupakan aset yang memiliki korelasi rendah dengan banyak kelas aset tradisional, seperti saham dan obligasi.

Artinya, ketika investasi lain mengalami penurunan, emas dapat bertindak sebagai kekuatan penstabil dan membantu mengimbangi kerugian.

Baca juga: Kenaikan Harga Emas Dipengaruhi Belanja Bank Sentral

Dengan mengalokasikan sebagian portofolio investasi ke emas, Anda dapat menciptakan campuran investasi yang lebih menyeluruh dan tangguh serta lebih siap menghadapi berbagai kondisi ekonomi, termasuk periode inflasi tinggi.

Selain itu, dengan berinvestasi emas sekarang, Anda dapat memperoleh manfaat ini pada saat inflasi kembali naik.

3. Emas adalah aset safe haven

Di saat ketidakpastian ekonomi dan gejolak pasar terjadi, investor sering kali berbondong-bondong beralih ke aset-aset safe haven seperti emas.

Hal ini karena emas secara luas dianggap sebagai penyimpan nilai yang dapat diandalkan, sebuah karakteristik yang menjadi semakin berharga ketika aset lain mengalami volatilitas atau penurunan.

Baca juga: Harga Emas Dunia Bertahan di Level Tertinggi

Meskipun kita tidak mengalami banyak gejolak pasar saat ini, emas masih bisa berguna. Bagaimanapun, terdapat banyak ketidakpastian mengenai masa depan suku bunga, dan selama periode inflasi tinggi seperti yang kita hadapi saat ini, status emas sebagai aset safe haven masih menjadikannya investasi yang banyak dicari.

Meningkatnya permintaan ini dapat menaikkan harga emas, seperti yang telah kita lihat dalam beberapa minggu terakhir, memberikan potensi apresiasi modal kepada investor.

4. Emas adalah sumber daya yang terbatas

Ilustrasi emas, emas batangan.SHUTTERSTOCK/PIXFICTION Ilustrasi emas, emas batangan.

Berbeda dengan mata uang fiat yang dapat dicetak tanpa henti oleh bank sentral, pasokan emas terbatas.

Faktor kelangkaan ini menjadi alasan lain mengapa emas dapat mempertahankan nilainya pada saat inflasi tinggi.

Baca juga: Hong Kong Gagalkan Penyelundupan Canggih 146 Kg Emas Senilai Lebih dari Rp 159 Miliar

Ketika permintaan emas meningkat, harganya kemungkinan besar akan meningkat, karena pasokan fisik tidak dapat dengan mudah diperluas untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat.

Sifat emas yang terbatas ini juga menjadikannya aset yang lebih dapat diandalkan dan berwujud dibandingkan uang kertas.

5. Emas menawarkan kepemilikan fisik

Salah satu keuntungan berinvestasi emas adalah kemampuan untuk mengambil kepemilikan fisik atas aset tersebut.

Tidak seperti saham, obligasi, atau instrumen keuangan lainnya, emas dapat disimpan dalam bentuk koin dan batangan emas, atau emas koleksi dan perhiasan. Kepemilikan fisik ini dapat memberikan rasa aman dan kendali bagi investor.

Baca juga: 5 Cara Membedakan Emas Asli atau Palsu

Selain itu, dengan memiliki emas, Anda memiliki aset berwujud yang tidak memiliki risiko yang sama seperti banyak investasi lainnya.

Kesimpulannya, berinvestasi emas dapat menjadi strategi yang bijaksana untuk melindungi kekayaan Anda.

Dengan rekam jejaknya yang terbukti sebagai lindung nilai terhadap inflasi, manfaat diversifikasi yang ditawarkan, status safe-haven, dan pasokannya yang terbatas, emas dapat menjadi tambahan yang cerdas untuk portofolio investasi yang terdiversifikasi dengan baik.

Namun, seperti halnya keputusan keuangan apa pun yang Anda buat, pastikan untuk mempertimbangkan semua faktor dan pastikan berinvestasi emas adalah langkah yang tepat untuk Anda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wall Street Variatif, Nasdaq Menguat ke Level Tertinggi

Wall Street Variatif, Nasdaq Menguat ke Level Tertinggi

Whats New
Total Keterlambatan Penerbangan Haji Capai 32 Jam, Kemenag Tegur Garuda

Total Keterlambatan Penerbangan Haji Capai 32 Jam, Kemenag Tegur Garuda

Whats New
Punya Peta Jalan, Industri BPR Hadapi 3 Tantangan Struktural

Punya Peta Jalan, Industri BPR Hadapi 3 Tantangan Struktural

Whats New
Kemenperin Bantah Kemendag soal Terbitkan 'Pertek' Lamban,: Paling Lama 5 Hari

Kemenperin Bantah Kemendag soal Terbitkan "Pertek" Lamban,: Paling Lama 5 Hari

Whats New
[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: 'Confirm' Disebabkan 'Internal Engine'

Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: "Confirm" Disebabkan "Internal Engine"

Whats New
Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com