Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurs Mata Uang China ke Indonesia, Lengkap untuk Jual dan Beli

Kompas.com - 14/04/2024, 06:56 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Kurs mata uang China ke Indonesia bisa dibilang relatif stabil bila melihatnya dalam beberapa tahun ke belakang.

Mengutip laman Kalkulator Kurs Bank Indonesia (BI), untuk kurs jual mata uang China ke Indonesia, setiap 1 yuan China (CNY) atau renminbi (RNB) setara dengan Rp 2.260.

Sementara untuk kurs beli nilai mata uang China ke Indonesia, 1 yuan nilainya disamakan dengan Rp 2.126.

Sebagai informasi, mata uang China saat ini dikenal dengan renminbi (RNB). Sementara yuan (CNY) adalah penyebutan untuk satuan hitung dari mata uang renminbi.

Baca juga: Apa Mata Uang Singapura dan Berapa Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Bagi orang luar China, terkadang masih bingung membedakan yuan dan renminbi. Untuk diketahui saja, di negara ini satuan hitung dan mata uang memiliki penyebutan yang berbeda.

Hal ini berbeda dengan banyak negara di mana satuan hitung dan nama mata uang menggunakan istilah yang sama, seperti rupiah di Indonesia.

Sebagai gambaran, saat orang China ditanya, "ada berapa uang yang ada di dalam dompetmu?" maka akan dijawab 1, 10, 100, atau 200 yuan.

Lain lagi apabila pertanyaannya "apa nama mata uang yang dipakai di China?" maka orang China akan menjawab dengan renminbi. Jadi sudah paham beda penyebutan mata uang China renminbi dan satuan hitung yuan?

Nah ada banyak faktor yang berpengaruh dalam pergerakan kurs mata uang China ke Indonesia atau sebaliknya.

Baca juga: Mengenal Mata Uang Myanmar dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Mata uang China

Mengutip Investopedia, Mata uang China dikeluarkan oleh bank sentralnya, Bank Rakyat Tiongkok (PBOC). Bank ini berkantor pusat di Beijing, ibu kota negara.

Selain mencetak mata uang, bank juga bertanggung jawab atas kebijakan moneter dan fiskal serta regulasi keuangan di Tiongkok. Tim manajemen PBOC terdiri dari seorang gubernur, enam wakil gubernur, dan seorang kepala inspektur.

Simbol mata uang yuan sekarang adalah ¥. Satu yuan dibagi menjadi 10 jiao. Satu jiao dibagi lagi menjadi 10 fen. Uang kertas yang beredar ada dalam pecahan satu, dua, lima, 10, 20, 50, dan 100 yuan.

Lalu ada uang kertas satu, dua, dan lima jiao. Bank sentral juga mencetak koin dalam satu, dua, dan lima fen. Koin juga diterbitkan dalam satu dan lima jiao, bersama dengan denominasi satu yuan.

Baca juga: Mengenal Mata Uang Laos dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Beberapa seri mata uang China renminbi diterbitkan sejak tahun 1950-an, yang masing-masing memiliki uang kertas dan koin sendiri. Seri kelima sekarang menjadi alat pembayaran yang sah, sehingga seri sebelumnya dihapuskan.

CNY bukanlah sistem mata uang yang mengambang bebas. Sebaliknya, mata uang ini dikelola melalui nilai tukar mengambang, yang berarti mata uang tersebut diperbolehkan mengambang dalam margin sempit di sekitar nilai tukar dasar tetap yang ditentukan dengan mengacu pada sekeranjang mata uang dunia.

Meski demikian, CNY sempat dipatok langsung ke dolar AS hingga tahun 2005. Untuk gambar mata uang yuan cukup bervariasi. Misalnya untuk uang kertas lembar 100 yuan pada bagian depan menampilkan Mao Zedong dan bagian belakangnya menampilkan Balai Agung China.

Ilustrasi kurs mata uang China ke Indonesia.Laman China Banknote Printing dan Minting Ilustrasi kurs mata uang China ke Indonesia.

Baca juga: Mengenal Mata Uang India dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Earn Smart
Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Whats New
3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

Whats New
Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Whats New
Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Whats New
BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

Whats New
Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Whats New
Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Whats New
Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com