NEW YORK, KOMPAS.com - Sentimen konsumen Amerika Serikat (AS) dan pandangan masyarakat AS terhadap perekonomian turun lebih besar dari perkiraan pada April 2024.
Hal ini terjadi seiring dengan meningkatnya ekspektasi inflasi. Rumah tangga AS menjadi lebih pesimistis karena harga barang sehari-hari yang lebih tinggi. Ini tentu berdampak buruk bagi kondisi ekonomi.
Data terbaru dari University of Michigan melaporkan sentimen konsumen AS pada April turun menjadi 79,3, atau turun dari level 82,5 pada bulan lalu.
Baca juga: Penyebab Rupiah Tembus Rp 16.000 Per Dollar AS di Pasar Luar Negeri
Direktur Survei Konsumen Joanne Hsu menjelaskan, para ekonom hanya memperkirakan indeks tersebut akan turun menjadi 82,2.
“Sedikit peningkatan ekspektasi inflasi di April mencerminkan rasa frustrasi karena perlambatan inflasi mungkin terhenti,” kata dia, dikutip dari Fox Business, Minggu (14/4/2024).
Ia menjelaskan, angka survei mengenai ekspektasi inflasi satu tahun meningkat menjadi 3,1 persen pada April. Angka tersebut tumbuh dari ekspektasi inflasi di Maret yang ada di level 2,9 persen.
Baca juga: Kurs Rupiah Diramal Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS
Ekspektasi inflasi tersebut naik di atas kisaran level 2,3-3,0 persen yang tercermin dalam dua tahun sebelum pandemi Covid-19.
Seiring dengan itu, prospek inflasi lima tahun survei ini naik menjadi 3,0 persen dari 2,8 persen pada bulan sebelumnya.
"Sementara itu, ekspektasi inflasi untuk 12 bulan ke depan dan seterusnya meningkat," tandas laporan tersebut.
Baca juga: HSBC Jual Bisnisnya di Argentina Seharga 550 Juta Dollar AS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.