Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Kompas.com - 19/04/2024, 08:36 WIB
Yohana Artha Uly,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga emas dunia menguat pada akhir perdagangan Kamis (18/4/2024) waktu setempat atau Jumat (19/4/2024)) pagi waktu Indonesia karena masih berlanjutnya ketegangan di Timur Tengah.

Mengutip CNBC, harga emas di pasar spot naik 1 persen ke level 2.384,83 dollar AS per ons. Sementara harga emas berjangka Comex New York Exchange naik 0,4 persen ke level 2.397,30 dollar AS per ons.

Daya tarik logam mulia menguat di tengah ketegangan geopolitik yang terjadi antara Iran dan Israel, meskipun data ekonomi yang kuat dari Amerika Serikat (AS) telah menekan prospek penurunan suku bunga dalam waktu dekat.

Baca juga: Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Di Timur Tengah, Israel telah mengisyaratkan akan membalas serangkaian serangan Iran meskipun ada seruan dari negara-negara barat untuk menahan serangan. Kendati begitu, belum disebutkan bentuk serangan yang akan dilakukan Israel.

Sebelumnya, Iran memang menyerang Israel dengan ratusan drone dan rudal pada akhir pekan kemarin. Serangan Iran ini merupakan balasan dari serangan Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus pada 1 April 2024 lalu.

"Ketika terjadi ketegangan geopolitik, respons alaminya adalah investor akan lari ke emas, seperti yang terjadi saat ini," ujar Kepala Analis Pasar di Gainesville Coins, Everett Millman.

Emas memang dianggap sebagai aset lindung nilai atau safe haven ketika terjadi gejolak yang bisa mempengaruhi ekonomi global, termasuk konflik geopolitik.

Baca juga: Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Menurut Millman jika konflik di Timur Tengah semakin meningkat, harga emas diprediksi bisa mencapai 2.500 sampai 2.600 dollar AS per ons. Sementara jika ada gencatan senjata, harga emas bisa turun hingga ke 2.200 dollar AS per ons.

Kenaikan harga emas batangan terjadi meskipun data menunjukkan klaim pengangguran mingguan AS tidak berubah dari level rendah pada minggu lalu. Hal ini menunjukkan ekonomi AS yang terus menguat.

Data ekonomi AS yang kuat, dan retorika hawkish, alias tidak akan menurunkan suku bunga dalam waktu dekat, dari pejabat bank sentral AS atau Federal Rerserve (The Fed) telah mendorong investor untuk secara drastis memikirkan kembali kemungkinan penurunan suku bunga dalam waktu dekat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Smartpreneur
HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

Whats New
Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Whats New
Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Whats New
Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Earn Smart
Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Whats New
Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Whats New
Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Whats New
10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

Earn Smart
BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Whats New
Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Whats New
PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

Whats New
BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com