Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Kompas.com - 19/04/2024, 07:58 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Bursa saham AS atau Wall Street mayoritas berakhir di zona merah pada penutupan perdagangan Kamis (18/4/2024) waktu setempat. S&P 500 turun beruntun dan merupakan yang terpanjang sejak Oktober tahun lalu.

Dikutip dari CNBC, Jumat (19/4/2024), indeks saham S&P 500 kehilangan 0,22 persen ke level 5.011,12, sedangkan Nasdaq Komposit melemah 0,52 persen berakhir di level 15.601,50.

Namun demikian, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat 22,07 poin, atau 0,06 persen dan berakhir pada posisi 37.775,38.

Baca juga: Wall Street Berakhir di Zona Merah, Nasdaq Ambles 1,15 Persen

Sejumlah emiten berencana menggelar pembelian kembali (buyback) saham. SHUTTERSTOCK/JIRAPONG MANUSTRONG Sejumlah emiten berencana menggelar pembelian kembali (buyback) saham.

Dengan penurunan tersebut, S&P 500 dan Nasdaq masing-masing mencatatkan penurunan kelima berturut-turut.

Untuk S&P 500, ini merupakan penurunan beruntun pertama sejak akhir Oktober, tepat sebelum pasar bullish. Ini juga merupakan pergerakan negatif terpanjang Nasdaq sejak Januari.

Indeks-indeks utama juga siap mengalami kerugian minggu ini. S&P 500 telah turun lebih dari 2 persen dalam minggu ini, sementara itu Dow Jones merosot 0,6 persen untuk periode yang sama.

Nasdaq anjlok lebih dari 3 persen minggu ini karena saham-saham teknologi mengalami tekanan.

Baca juga: Saham-saham di Wall Street Jatuh akibat Konflik Timur Tengah

Hal ini menempatkan indeks pada kecepatan penurunan mingguan keempat berturut-turut, yang akan menandai rekor negatif terpanjang sejak Desember 2022.

Pergerakan ini terjadi pada kuartal kedua yang sulit di Wall Street, dengan ketiga indeks turun pada bulan April.

Kemunduran tersebut sebagian didorong oleh meningkatnya kekhawatiran seputar jalur inflasi dan kebijakan moneter dari bank sentral AS Federal Reserve.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com