Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS

Kompas.com - 19/04/2024, 10:26 WIB
Rully R. Ramli,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS kembali tertekan pada Jumat (19/4/2024) pagi hari.

Indeks dollar AS kembali menguat seiring dengan kian kuatnya sinyal arah kebijakan suku bunga bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), yang tinggi dalam jangka waktu lebih panjang serta ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

Berdasarkan data Bloomberg, kurs rupiah dibuka melemah di level Rp 16.257 per dollar AS. Depresiasi itu berlanjut pada awal perdagangan. Kemudian pada pukul 09.30 WIB, nilai tukar rupiah melemah 0,66 persen ke Rp 16.285 per dollar AS.

Baca juga: IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Ilustrasi uang rupiah. SHUTTERSTOCK/PUTRADIGITALID Ilustrasi uang rupiah.

Pelemahan nilai tukar rupiah selaras dengan indeks dollar AS yang kembali menguat. Pada pagi hari ini, greenback terpantau menguat ke kisaran 106,25 dari posisi yang sama pada hari sebelumnya di kisaran 105,90.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, kuatnya data perekonomian Negeri Paman Sam menjadi pemicu penguatan indeks dollar AS.

Ia menyebutkan, data indeks manufaktur dan klaim tunjangan pengangguran yang lebih baik dari perkiraan menjadi bukti terbaru terjaganya perekonomian AS.

Dengan masih terjaganya perekonomian AS, The Fed memiliki ruang yang lebih besar untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuan. Hal ini yang kemudian membuat pasar berekspektasi, penurunan tingkat suku bunga acuan The Fed belum akan terjadi dalam waktu dekat.

Baca juga: Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

"Ekonomi AS masih solid dan belum memerlukan pemangkasan suku bunga acuan sehingga memicu penguatan dollar AS kembali," kata Ariston kepada Kompas.com, Jumat (19/4/2024).

"Ekspektasi soal kebijakan pemangkasan the Fed juga sejalan dengan pernyataan petinggi the Fed, Presiden the Fed area New York, John Williams semalam bahwa beliau merasa the Fed tidak terburu-buru untuk memangkas suku bunga acuannya saat ini," sambungnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com