Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Daffa Batubara
Peneliti

Peneliti CELIOS (Center of Economic and Law Studies)

Angan-angan Swasembada Daging Sapi

Kompas.com - 21/04/2024, 07:58 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Pada tahap awal, Pemerintah harus menyempurnakan data menjadi data yang akurat dan terintegrasi. Pemerintah daerah bisa dilibatkan dalam urusan sistem pendataan, kalau perlu sampai dengan tingkat rukun warga (RW).

Era digitalisasi setidaknya memberikan kemudahan kepada kita untuk menghimpun data peternakan. Tandanya ekosistem digital wajib diperkuat sampai pada tingkat daerah kecil atau terpencil.

Kemudian beranjak pada kegiatan mengaktivasi kembali pengembangbiakan. Pengawasan di setiap RPH akan sapi betina yang dipotong penting untuk digencarkan. Pasalnya, harga sapi betina tergolong di bawah sapi jantan.

Kalau pengawasan renggang, otomatis RPH yang orientasinya keuntungan memilih sapi betina. Karena harga modal yang lebih murah menghasilkan keuntungan lebih besar.

Pembagian semen beku gratis beserta penyuntikannya juga dapat dilakukan. Hal itu dapat dieksekusi sebelum Pemerintah memberikan asuransi secara cuma-cuma untuk pedet sampai daya tahan tubuhnya dirasa sudah cukup stabil.

Utamanya asuransi diberikan sebagai langkah Pemerintah menjaga kerugian peternak ketika hal yang tak diinginkan terjadi.

Di samping itu, langkah ini juga sebagai upaya Pemerintah membangkitkan semangat beternak dan kepercayaan diri. Akan tetapi, penerima manfaat ini tentu harus memenuhi syarat yang dapat dibicarakan nanti.

Terakhir Pemerintah perlu fokus pada pengondisian harga pakan. Walau terakhir, langkah ini yang paling kompleks.

Karena pakan sapi kebanyakan berasal dari limbah pertanian, Pemerintah tentu harus membenahi sektor pertanian juga. Terlebih kejadian yang akan dihadapkan beda wilayah, beda pula produk pertanian yang dihasilkan.

Meski begitu, hal tersebut yang dinamakan “setali tiga uang”. Persoalan pertanian yang terselesaikan akan menghidupkan dunia peternakan.

Perekonomian di pedesaan akan kembali ramai dan Pemerintah tak perlu membagikan bantuan sosial ketika kampanye tiba.

Masyarakat pedesaan di Jawa Timur dan Jawa Tengah yang penulis temui menjadikan beternak sapi sebagai tabungan, atau sekadar meneruskan budaya yang sudah turun-temurun.

Jangan sampai budaya yang juga sekaligus pendorong ekonomi berputar itu memudar perlahan. Oleh karenanya, berbenah adalah keharusan!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com