Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit RI, Airlangga: Kepercayaan Investor Masih Kuat

Kompas.com - 21/04/2024, 17:10 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai dipertahankannya Sovereign Credit Rating (SCR) Indonesia pada peringkat Baa2 oleh Lembaga Pemeringkat Moody's menandakan kuatnya kepercayaan investor terhadap kredibilitas kebijakan dan ketahanan ekonomi Indonesia.

Adapun SCR peringkat Baa2 berada satu tingkat di atas investment grade. Indonesia telah mendapatkan peringkat SCR yang sama sejak Annual Review 10 Februari 2022.

"Hasil afirmasi Moody’s yang tetap pertahankan peringkat Indonesia dengan outlook stabil di tengah ketidakpastian ekonomi global dan ketegangan geopolitik saat ini menandakan kepercayaan investor masih kuat," ujar Airlangga dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (21/4/2024).

Baca juga: Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Moody's mempertahankan peringkat SCR Indonesia berdasarkan pada hasil asesmennya bahwa ketahanan perekonomian Indonesia tetap terjaga. Ini didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabil serta berbagai inovasi instrumen kebijakan yang kuat di tengah tingginya ketidakpastian ekonomi global.

Moody’s juga memproyeksikan rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024-2025 akan tetap berada pada level sebelum pandemi yaitu sekitar 5,0 persen. Rata-rata tersebut lebih tinggi dibandingkan negara-negara lain yang berada pada peringkat Baa yang hanya tumbuh pada kisaran 3 persen.

Hal ini dipandang sebagai hasil dari reformasi struktural yang ditempuh pemerintah, yang bertujuan untuk memperbaiki iklim investasi, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan penerimaan pemerintah.

Pada sektor eksternal, Moody’s menilai daya tahan sektor eksternal Indonesia tetap terjaga, tercermin dari surplus neraca perdagangan yang meningkat.

Implementasi kebijakan hilirisasi juga diyakini menjadi salah satu faktor penting yang mempengaruhi kenaikan pangsa ekspor komoditas yang bernilai tambah, sehingga meningkatkan diversifikasi ekspor komoditas dan mengurangi sensitivitas terhadap harga.

Baca juga: Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik

Moody’s juga mengapresiasi komitmen Pemerintah untuk tetap menjaga defisit APBN di bawah 3 persen dari PDB, sehingga mampu menjaga rasio utang pemerintah terhadap PDB tetap rendah dibandingkan negara-negara lain yang berada pada peringkat sama.

Airlangga menyebut, pemerintah berkomitmen untuk menjaga dan meningkatkan kepercayaan investor dengan memastikan keberlanjutan program kebijakan saat ini di tengah proses pergantian pemerintahan pasca pengumuman hasil Pemilu 2024.

Beberapa kebijakan prioritas yang akan ditekankan termasuk revitalisasi mesin konvensional, pembangunan infrastruktur, kerja sama internasional, penguatan ketahanan pangan, digitalisasi, transisi energi berkelanjutan, dan pemberdayaan sosial.

"Ke depannya, pemerintah akan terus melakukan sinergi dan bauran kebijakan dengan tetap mengawasi berbagai risiko eksternal, terutama konflik Timur Tengah yang berpotensi berdampak terhadap kenaikan harga, dengan terus menjaga daya beli masyarakat," tuturnya.

Baca juga: Israel Balas Serangan Iran, Airlangga: Penyelamatan Muka

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com