Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Kompas.com - 23/04/2024, 14:51 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) bagian dari Grup Astra memutuskan pembagian dividen sebesar Rp 165 per saham kepada investor.

Hal tersebut disepakati dalam pemegang saham tahunan (RUPST) yang digelar di Jakarta, Selasa (23/4/2024).

Communication and Investor Relations Manager AALI Fenny Sofyan mengatakan, dana dividen berasal dari laba bersih tahun buku perseroan sebesar Rp 1,05 triliun.

Baca juga: Riset dan Inovasi, Kunci Astra Agro Dorong Pengembangan Industri Sawit RI

Sejumlah emiten akan membagikan dividen setelah libur Lebaran 2024.

SHUTTERSTOCK/SHUTTERSTOCKPROFESSIONAL Sejumlah emiten akan membagikan dividen setelah libur Lebaran 2024.

"Pembagian tersebut terdiri dari deviden interim sebesar Rp 82 per lembar saham yang dibayarkan pada 24 Oktober 2023, sisanya Rp 165 per lembar saham dibayarkan 22 Mei 2024 kepada pemegang saham perseroan," kata Fenny dalam Public Expose PT Astra Agro Lestari di Menara Astra, Jakarta, Selasa.

Fenny mengatakan, investor yang mendapatkan dividen merupakan yang terdaftar perseoran paling lambat 6 Mei 2024.

"Untuk pembayaran deviden baik dividen interim dan deviden final totalnya menjadi sebesar Rp 247 per lembar saham," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk Santosa mengatakan, sepanjang 2023, perseroan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 21,83 triliun atau turun sebesar 5 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Baca juga: Digitalisasi Astra Agro Mempermudah Mitra Atur Jadwal Kirim Sawit ke Pabrik

"Penurunan ini berpengaruh pada laba bersih perseroan. Perseroan membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan menjadi Rp 1,06 triliun, turun sebesar 38,8 persen dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp 1,73 triliun," kata Santosa.

Santosa mengatakan, industri kelapa sawit Indonesia memang tengah menghadapi tantangan produktivitas.

Ia mengatakan, salah satunya disebabkan oleh usia rata-rata tanaman nasional yang menua. Adapun sebanyak 46 persen merupakan tanaman yang memasuki pertumbuhan negatif.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com