Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Unit usaha syariah (UUS) PT Bank Jago Tbk atau Jago Syariah mengatakan, pihaknya sedang melakukan penjajakan kerja sama dengan fintech peer to peer lending untuk membantu bank menggenjot penyaluran kredit.

Head of Sharia Business Bank Jago Waasi Sumintardja mengatakan, saat ini perusahaan sedang menjajaki kerja sama dengan satu nama fintech lending untuk kemungkinan kerja sama ini.

"Sudah ada yang dituju. Sekarang kami fokus ke satu dulu. PDKT satu dulu, kami cari yang values-nya sama," kata dia dalam Media Briefing di Yogyakarta, Sabtu, (4/5/2024).

Baca juga: Pertumbuhan Industri Fintech Lending Menurun, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Ia menambahkan, di dalam ekosistem keuangan syariah, prinsip syariah tentu perlu dijunjung. Dengan demikan, proses kerja sama dengan entitas keuangan lain ini tidak dapat berjalan dengan mudah.

Waasi menjelaskan, Jago Syariah sedang merumuskan sebuah skema yang tidak hanya memenuhi prinsip syariah, tetapi juga berguna bagi masyarakat.

"Itu yang masih kami diskusikan, karena buat apa kami membuat sesuatu yang tidak bisa membuat kehidupan nasabah sehari-hari, tapi salah juga kalau bisa bantu tapi tidak sesuai dengan syariah," imbuh dia.

Waasi mengungkapkan, Jago Syariah mengeksplor berbagai kemungkinan bentuk pembiayaan yang dapat digarap. Dengan demikian, harapannya pembiayaan yang nantinya akan disalurkan Jago Syariah dapat mengelola arus kas dari debitor.

"Jadi tidak sekadar belanja. Mungkin bisa saja kebutuhannya itu motor, tapi harus membantu cash flow. Itu yang kami coba buat," terang dia.

Sebagai informasi, keinginan Jago Syariah untuk kerja sama dengan fintech lending telah terbetik sejak 2022.

Waktu itu, Jago Syariah ingin bekerja sama untuk dapat menggarap sektor konsumtif. Unit usaha syariah (UUS) dari PT Bank Jago Tbk ini menargetkan untuk dapat bekerja sama dengan sekurang-kurangnya satu partner lending syariah sampai akhir 2022.

Sebelumnya, Jago Syariah telah menjalin kerja sama dengan PT AMAAN Indonesia Sejahtera untuk penyaluran pembiayaan produktif.

Baca juga: Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending