Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Merah di Awal Sesi, Rupiah Melemah

Kompas.com - 13/05/2024, 10:00 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Ilustrasi uang rupiah. SHUTTERSTOCK/PUTRADIGITALID Ilustrasi uang rupiah.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terjadi karena pelaku pasar menantikan data penting inflasi konsumen dan produsen AS yang akan dirilis pekan ini.

“Rupiah mungkin masih akan berkonsolidasi dan berpotensi tertekan terhadap dollar AS hari ini. Potensi pelemahan mungkin ke arah Rp 16.080, dengan support di kisaran Rp 16.000,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Baca juga: Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Meskipun pasar meyakini the Fed tidak akan menaikan suku bunga acuannya tahun ini, tapi The Fed juga tidak terburu-buru memangkas suku bunga acuannya.

Pelaku pasar terpaksa harus melihat data-data ekonomi dan pernyataan pejabat Bank Sentral baru untuk menguatkan ekspektasi mengenai masa depan suku bunga acuan AS ini.

Sikap the Fed yang masih belum yakin 100 persen untuk memangkas suku bunganya menyebabkan dollar AS masih berpotensi menguat terhadap nilai tukar lainnya, apalagi bila data AS masih menunjukkan hasil yang bagus.

Pagi ini indeks dollar AS terlihat sedikit menguat dibandingkan penutupan akhir pekan lalu, 105,35 vs 105,31. Namun, sentimen positif untuk rupiah datang dari dalam negeri dimana pertumbuhan PDB kuartal I masih berhasil mencetak angka di atas 5 persen.

Baca juga: BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com