Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Kompas.com - 17/05/2024, 11:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) berencana melakukan kuasi reorganisasi atau prosedur akuntansi untuk merestrukturisasi ekuitas dengan mengeliminasi saldo laba negatif.

Direktur & Chief Financial Officer (CFO) BNBR Roy Hendrajanto M. Sakti mengatakan, strategi bisnis ini dilakukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan di masa depan.

“Kerja keras dan strategi bisnis yang selama ini dijalankan terus berdampak positif bagi Perseroan,” kata Roy dalam siaran pers, Kamis (16/5/2024).

“Kami yakin dan optimis, melalui sejumlah strategi bisnis yang diadopsi akan menjaga kelancaran dan kelangsungan usaha serta berdampak lebih positif lagi bagi Perseroan di masa depan,” tambahnya.

Baca juga: Grup Bakrie Temukan Gas 126 Miliar Kaki Kubik di Blok Bentu

Rencana untuk melakukan kuasi reorganisasi bertujuan untuk memperbaiki kondisi laporan posisi keuangan konsolidasian Perseroan.

“Ini dilakukan agar dapat menunjukkan posisi keuangan yang lebih baik dan performa Perseroan tanpa dibebani defisit masa lalu,” ujar Roy.

Roy merinci, terdapat lima tujuan dari kuasi reorganisasi yang akan dilaksanakan oleh Perseroan. Pertama, dengan aksi korporasi ini Perseroan dapat memulai awal yang baru (fresh start) dengan neraca keuangan yang menunjukkan saldo laba tanpa dibebani defisit masa lampau.

Baca juga: BCA Suntik Dana Rp 250 Miliar ke Anak Usaha Bakrie

 


Kedua, memperbaiki struktur ekuitas Perseroan dengan mengeliminasi akumulasi rugi (defisit) dengan menggunakan komponen ekuitas lain seperti agio saham, selisih transaksi dengan pihak non pengendali dan penurunan modal saham.

Ketiga, dengan kondisi neraca keuangan yang menunjukkan nilai sekarang tanpa dibebani defisit masa lampau, Perseroan diharapkan akan lebih mudah memperoleh pendanaan, jika diperlukan, dalam rangka pengembangan usaha.

Keempat, dengan tidak adanya saldo defisit, maka akan dapat memberikan dampak positif bagi para pemegang saham karena Perseroan dapat membagi dividen sesuai dengan peraturan yang berlaku, termasuk Undang-undang Perseroan Terbatas (UUPT).

“Kelima, meningkatkan minat dan daya tarik investor untuk memiliki saham Perseroan, sehingga diharapkan juga akan meningkatkan likuiditas perdagangan saham Perseroan,” terang Roy.

Baca juga: Resmi Tercatat di BEI, Bagaimana Pergerakan Saham Anak Usaha Group Bakrie, VKTR?

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com