Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaatkan AI, BTN Maksimalkan Transformasi Digital untuk Layani Nasabah

Kompas.com - 22/05/2024, 18:25 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

 

Jumlah kantor bank di Indonesia kian menyusut pada awal tahun 2024.SHUTTERSTOCK/CREATIVE LAB Jumlah kantor bank di Indonesia kian menyusut pada awal tahun 2024.

“Lebih jauh lagi, penerapan AI yang sudah kami lakukan juga mampu meningkatkan loyalitas dan engagement dengan nasabah. Semua itu sejalan dengan komitmen BTN untuk senatiasa menjadi One Stop Mortgage Solution bagi nasabahnya,” ungkap Andi.

Beberapa bagian bisnis BTN yang menerapkan AI seperti penentuan segmentasi nasabah, kegiatan cross-sell dan up-sell produk simpanan, kredit, maupun investasi, aktivitas kampanye digital hingga program terkait retensi dan winback.

Baca juga: BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Dengan menggunakan AI, semua proses informasi, promosi, hingga penawaran produk bisa dijalankan dengan tepat sasaran dan sesuai dengan profil serta kebutuhan nasabah.

Selain mendorong pertumbuhan bisnis, BTN juga menggunakan AI untuk manajemen risiko perbankan seperti, Credit Scoring, Early Warning System, dan yang terbaru adalah Probability of Default yang berfungsi untuk menjaga kolektabilitas nasabah tetap lancar selama menjadi nassbah kredit BTN.

Dalam pelaksanaan model Probability of Default tersebut, BTN memanfaatkan Talkbot sebagai salah satu channel untuk berinteraksi dengan nasabahnya.

Penerapan AI tersebut telah memberikan dampak yang cukup signifikan untuk pertumbuhan bisnis BTN. Hal itu terefleksi dari pertumbuhan kredit di kuartal I 2024 yang tumbuh 14,8 persen menjadi Rp 344,24 triliun dibandingkan dengan Rp 288,74 triliun pada kuartal 2023.

Baca juga: BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Lalu, dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) BTN juga tumbuh 7,1 persen menjadi Rp 178,6 triliun dibandingkan dengan Rp 166,8 triliun pada kuartal I 2023.

Kemudian, rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) gross pada kuartal I 2024 turun menjadi 3 persen dibandingkan dengan 3,54 persen pada periode sama tahun sebelumnya.

Begitu juga dengan NPL net yang turun menjadi 1,38 persen dibandingkan dengan 1,46 persen pada periode sama tahun sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com