Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Semen "Overcapacity", Kemenperin Singgung PR Peningkatan Permintaan Dalam Negeri hingga Ekspor

Kompas.com - 04/06/2024, 21:20 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Industri Semen, Keramik, dan Pengolahan Bahan Galian Nonlogam Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengatakan, industri semen tengah mengalami overcapacity atau kelebihan kapasitas.

Direktur Industri Semen, Keramik, dan Pengolahan Bahan Galian Nonlogam Putu Nadi Astuti mengatakan, Indonesia memiliki 16 industri semen yang terintegrasi dengan kapasitas sekitar 120 juta metrik ton per tahun di tahun 2023.

Sementara itu, Nadi mengatakan, kebutuhan semen nasional hanya sekitar 66,8 juta ton dan ekspor sekitar 1,35 juta ton selama 2023.

Baca juga: Soal China Investasi Pabrik Semen di Aceh, Kemenperin Sayangkan Pemkab Tak Koordinasi dengan Pusat

Ilustrasi semen. PIXABAY/LEEROY AGENCY Ilustrasi semen.

Karenanya, kata dia, utilitas atau pemenfaatan industri semen tercatat di bawah 70 persen yaitu sekitar 58 persen.

"Jadi memang industri semen nasional ini bisa dikategorikan sudah overcapacity, tidak ada impor, sangat kecil, importasinya kemungkinan digunakan untuk uji sangat kecil. Sementara kebutuhan dalam negeri tidak terlalu besar dibandingkan dengan kapasitas industri semen yang tersedia," kata Nadi dalam Konferensi Pers terkait Perkembangan Industri Semen di Kantor Kemenperin, Jakarta, Selasa (4/6/2024).

Nadi mengatakan, untuk mengatasi hal tersebut, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita telah mengirimkan surat kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada 2020 lalu.

Ia mengatakan, dalam surat tersebut, Menperin mengusulkan agar investasi semen masuk dalam kebijakan Daftar Prioritas Investasi. Namun, usulan tersebut belum diakomodir dalam revisi kebijakan Daftar Prioritas Investasi.

Baca juga: Pemerintah Pakai Produk Semen Rendah Emisi Karbon untuk Bangun IKN

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com