Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Awal Pemerintahan Prabowo-Gibran 5,1 Persen

Kompas.com - 25/06/2024, 07:07 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

"Banyak perusahaan kecil yang tidak produktif. Hal ini menimbulkan kekhawatiran mengenai dinamika yang diperlukan untuk mendorong perekonomian ke depan," kata Senior Private Sector Specialist di Bank Dunia Alexandre Hugo dalam kesempatan yang sama.

Alexandre mengatakan, saat ini sebesar 5 persen perusahaan terbesar di Indonesia menguasai 90 persen pendapatan.

Angka tersebut, kata dia, lebih besar dari negara-negara lain seperti Turki sebanyak 20 persen, Meksiko sebanyak 35 persen, dan 75 persen di Filipina.

Bank Dunia bilang, hal tersebut menunjukkan ketimpangan persaingan yang dapat menghambat inovasi di dalam negeri.

"Jumlah ini jauh lebih sedikit dibandingkan dengan 90 persen di Indonesia. Hal ini menunjukkan adanya ketimpangan yang dapat menghambat persaingan dan inovasi di dalam negeri. Jadi sepertinya kita punya alternator ganda, seperti ekonomi ganda," ujarnya.

Alexandre menambahkan, meskipun perusahaan-perusahaan besar menghasilkan pendapatan dalam jumlah besar, mereka menciptakan sedikit lapangan kerja dan tampak nyaman dengan posisi pasar.

Berdasarkan kondisi tersebut, ia mengatakan, Indonesia memerlukan strategi untuk meningkatkan produktivitas perusahaan kecil dan meningkatkan kontribusi mereka dalam penciptaan lapangan kerja.

"Hal ini membawa kita pada peraturan yang memungkinkan kelancaran operasionalisasi bisnis. Lingkungan bisnis ibarat baterai, yang menyediakan start yang diperlukan untuk mesin dan memberi daya pada semua komponen kelistrikan mobil," ucap dia.

Baca juga: Hadapi Tren Pelemahan Rupiah dan IHSG, Ada Apa dengan Ekonomi Indonesia?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com